Saking Banyaknya,Uang Korupsi Hasil Sitaan Tak Muat di Pamerkan di Ruang Kejaksaan

Januari, 05-01-2025

Mentri Kordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan dan Jaksa Agung RI ST Burhanuddin kompak menyebut bahwa uang hasil pencegahan korulsi tidak dapat di pamerkan di ruangan Kejaksaan Agung lantaran jumlahnya yang sangat banyak. Budi menegaskan, sejauh ini pencegahan korupsi selama tiga bulan terakhir berhasil menyelamatkan Rp 6,9 triliun uang hasil korupsi. "tadinya mau di letakkan di ruangan ini,tapi setelah di ukur,ruangan nya tidak cukup. Tapi uangnya ada begitu, "kata Budi di Kejagung,Kamis(2/1/25).

Senada,Jaksa Agung juga mengatakan bahwa bukti cukup banyak dan butuh waktu jika harus ditampilkan di ruangan. Namun,dia memastikan bahwa dananya ada di Ekstrakom BRI. 

"Hampir 1 hari menghitungnya,dan mengembalikannya harus menghitung lagi.Dana ini ada Ektrakom BRI, "katanya. Jaksa Agung mengatakan, pihaknya diberikan tanggung jawab sebagaj leading sector terhadap desk korupsi, pencegahan korupsi, dan perbaikan tata kelola serta desk koordinasi peningkatan penerimaan devisa."Jadi ada dua leading sector kami,kemudian memang secara teknis desk-desk ini dibentuk dalam langkah kami men-tringger dan mempercepat pelaksanaan program-program prioritas pemerintah serta peningkatan koordinasi antara lembaga itu,"ujarnya.

Pada hari itu, Jaksa Agung, Menko Pkam, dan jajaran menteri lain menggelar rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi dan Perbaikan Tata Kelola di Kejaksaan Agung Jakarta, Kamis(2/1/24).Rekor turut di hadiri oleh Kakortas Tipikor Polri,Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan,Kepala Komunikasi Kepresidenan,Kepala PPATK, pimpinan  BPK, Mentri komdigi,Kepala staf kepresidenan,Wakil ketua KPK,kepala staf Kepresidenan, Wakil Ketua KPK, Wakil Mentri ESDM, plt Kepala BPKP, dan Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal.