Lihat ke Halaman Asli

Syajida Amir

Mahasiswa

Problematika Bahasa Indonesia

Diperbarui: 11 April 2024   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PROBLEMATIKA BAHASA INDONESIA

Kesalahan ejaan bahasa Indonesia  tidak bisa diabaikan. Artinya kesalahan varian bahasa yang ada perlu diperbaiki untuk  menghindari sikap negatif penutur  bahasa Indonesia terhadap bahasa  Indonesia Hal lain yang mendasari penelitian ini adalah adanya asumsi bahwa analisis kesalahan dalam berbagai bahasa tulis sangat relevan  dengan kebutuhan akademik. Relevansi ditentukan oleh isi kurikulum  pada satuan Pendidikan. menengah .Kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat menengah mengajarkan .

 Permasalahan bahasa Indonesia  saat ini terlihat pada kebebasan “\capatf” atau polole yang semakin tidak terkendali. Peningkatan kebebasan relatif ini tidak hanya menghalangi "integrasi"/Angze yang seharusnya tercapai, tetapi juga  mengancam pilar utama dimana merupakan bagian yang distandarisasi. 

Kebebasan berekspresi ini tidak hanya membenarkan  anggapan bahwa bahasa Indonesia masih dalam tahap formatif dan bisa mempunyai sifat yang sangat kreatif, namun juga kerap membuat para pecinta bahasa, terutama yang cenderung purist, membuat saya khawatir. 

Yang lebih penting lagi, semua hal tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa bahasa Indonesia sangat rentan terhadap kondisi sosial dan politik  di luar ruang linguistik internalnya. Infiltrasi unsur kebahasaan yang ekstrem tampak jelas pada hampir semua gaya diskursif, mulai dari sastra, tuturan, berita, hukum, bahkan hikmah perubahan yang dihasilkannya (Abdullab, 1996: -351).

 Dinamika  internal bahasa dan kekuatan eksternal yang ditimbulkan oleh berbagai kekuatan menimbulkan permasalahan dalam bahasa Indonesia, seperti permasalahan pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis, dan matematika. Masalah lain dalam bahasa Indonesia adalah munculnya kata-kata dengan atralogi yang salah. Dalam  bahasa yang  tumbuh dan berkembang, penuturnya lebih suka menciptakan bentuk-bentuk baru, atau bentuk-bentuk baru, dengan meniru bentuk-bentuk lama, atau bentuk-bentuk yang  sudah ada.


 Gejala formatif ini disebut gejala formatif karena kemiripannya (Badudu, 1996: 35). Bentuk-bentuk yang ada Dari bentuk  pesenam, pemain tenis, pemain bola voli, pemain sepak bola, pemain bowling.dan lain-lain, kata penutur dan petatat memunculkan kata penutur dan pet rtr. 

Bentuk-bentuk baru  muncul sebagai analogi dengan bentuk-bentuk lama, namun hal ini mungkin terjadi dan bukan suatu kesalahan, seringkali karena pendidikan tidak didasarkan pada pengetahuan yang memadai tentang kaidah-kaidah bahasa Menyusun kata berdasarkan analogi yang benar dapat memperkaya kosa kata bahasa Indonesia Anda, namun menyusun  kata dengan menggunakan metafora yang salah dapat berdampak buruk pada perkembangan bahasa Indonesia Anda.

 Bahasa Indonesia Soal Peroburmatics merupakan kata turunan  yang dibentuk dari kata Soal Kata masalah sendiri diartikan  sebagai (1) masalah, (2) masalah.Masalah adalah istilah  yang digunakan untuk menunjukkan suatu masalah yang perlu diselesaikan oleh  (KBBI, 2008: 1215).  Berdasarkan pengertian kedua istilah di  atas, kita dapat menarik kesamaan bahwa suatu hal itu bermasalah atau suatu masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline