Lihat ke Halaman Asli

Pemakain Huruf pada Bahasa Indonesia

Diperbarui: 29 Maret 2023   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Haloo semua! Kalian tahu kan jika keterampilan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh masyarakat Indonesia. Keterampilan berbahasa itu tidak hanya meliputi satu aspek saja, namum ada beberapa di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. 

Dalam proses pemerolehan dan penggunaannya, keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa, salah satunya adalah mengenai ejaan yang mencakup macam-macam huruf, berbagai kata, dan aneka tanda baca. Nah, untuk kali ini aku akan mengambil tentang materi macam-macam huruf dan pemakaiannya. Yuk, simak!

1. Huruf abjad. Huruf abjad ialah huruf yang bisa juga merujuk kepada huruf Alfabet.  Urutan dalam huruf abjad merupakan rangkaian huruf dari A hingga Z yang juga dipergunakan dalam abjad internasional, terdiri dari 26 huruf. Masing-masing huruf menggambarkan satu bunyi atau lebih, contoh huruf e dapat menggambarkan bunyi e dalam kata bebek, e dalam kata senang atau dalam kata tega

2. Huruf vokal. Huruf vokal adalah huruf yang tidak memiliki bunyi hambatan pada alat bicara, hambatan hanya terdapat pada pita suara, tidak pada artikulator. Huruf ini berjumlah 5 buah, yaitu huruf A, I, U, E, dan O. Contohnya itu seperti kata radio yang memiliki huruf vokal o di akhir.

3. Huruf konsonan. Nah huruf konsonan ini ialah huruf yang jumlahnya ada 21 buah. Betul, huruf konsonan ini sisa dari huruf abjad tanpa adanya huruf vokal, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z. Huruf konsonan merupakan huruf yang memiliki bunyi akibat dari terhambatnya arus udara yang keluar dari paru-paru. Hambatan dapat terjadi pada sebagian alat bicara, seperti hambatan pada dua bibir pada bunyi B. Contoh pemakainnya seperti huruf c yang terdapat di awal pada kata cinta. 

4. Huruf diftong. Di dalam Bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal, yaitu ai, au, ei, dan oi. Contoh pemakaian huruf diftong seperti pada kata malaikat yang terdapat huruf ai di tengah kata. Gabungan huruf konsonan. 

5. Gabungan huruf konsonan ialah seperti kh, ng, ny, dan sy yang masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Contoh pemakaiannya seperti huruf ng yang terdapat di akhir kata senang. 

6. Huruf kapital. Huruf kapital atau biasa disebut juga dengan huruf besar. Pemakaian huruf kapital ini banyak digunakan seperti pada awal kalimat, kalimat langsung, huruf awal nama orang, sebagai unsur singkatan nama gelar, dan sebagainya. Contohnya: 

  • Pada nama orang: Titin Supartinah.
  • Pada kalimat langsung: Dia bertanya, "Kapan kita berangkat?"
  • Sebagai unsur singkatan nama gelar: S.Pd. = Sarjana Pendidikan.

7. Huruf miring. Huruf miring digunakan untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan, untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata, juga untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia. Contohnya:

  • Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.
  • Huruf kedua kata Indonesia adalah n.
  • Nama ilmiah dari tanaman padi adalah Oryza sativa L

8. Huruf tebal. Huruf tebal digunakan dalam cetakan dipakai untuk menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran. Huruf tebal juga digunakan dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema serta untuk menuliskan dari lambang bilangan yang menyatakan polisemi. Contohnya:

  • Judul: KETIKA CINTA BERTASBIH
  • Bab: BAB II PEMBAHASAN 
  • kalah v 1 tidak menang ...kehilangan atau merugi...; 3 tidak lulus ; 4 tidak menyamai

Dengan materi yang sudah saya terangkan, saya harap dapat membantu teman-teman sekalian dalam menyempurnakan penulisan dan terus mencobanya dengan berlatih menulis seperti yang dikatakan oleh Kuntowijoyo, "Syarat untuk menulis ada tiga yaitu: menulis, menulis, dan menulis." 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline