Sosiologi masyarakat pesisir merupakan bidang kajian sosiologi yang relatif baru berkembang di Indonesia. Padahal, seperti diketahui, secara geografis bangsa Indonesia merupakan negara kepulauan, yang lautnya mencapai 70 persen dari total wilayah. Kondisi laut yang demikian luas dan sumber daya alam yang begitu besar pada kenyataannya belum mampu membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju. salah satu sebabnya adalah pelaku usaha perikanan masih didominasi nelayan tradisional. Kondisi ini bukanlah suatu yang independen, malainkan merupakan akibat dari pilihan politik pembangunan masa lalu yang terlalu pro-darat dan mengabaikan sumberdaya kelautan kita, mengakibatkan masyarakat pesisir kurang berkembang dan terus dalam posisi yang dimarjinalkan. Namun saat ini kepimpinan pemerintah Jokowi (Presiden RI) Mulai ada kesadaran pemerintah bahwa pentingnya pembangunan yang lebih memfokuskan pada sumberdaya kelautan perikanan, misalnya: berdirinya Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), dapat diharapkan program pembangunan dapat dijalankan secara sistematis sehingga menghasilkan masyarakat pesisir yang sejahtera (Dalam Buku Arif Satria Mengemukakan Pengantar Sosiologi Masayarakat Pesisir yang diterbitkan atas kerja sama antara Fakultas Ekologi Manusia IPB dengan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015).
Ilmu Sosiologi dapat digunakan untuk mengamati berbagai fenomena sosial seperti konflik antar nelayan khususnya di daerah pesisir dan kepulauan. Melalui berbagai pendekatan, sosiologi dapat menemukan berbagai jalan keluar untuk penanganan konflik. Ilmu sosiologi dalam uraian tersebut berfungsi sebagai sarana Memberikan data penelitian
Sosiologi Masyarakat adalah sebuah hubungan interaksi manusia antar sesama yang memiliki tujuan secara bersama dalam suatu lingkungan sosial. Interaksi Sosial adalah hubungan yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia.
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di lingkungan masyarakat pesisir dan kepulauan bersama pemerintah akan melaksanakan pemberdayaan pada masyarakat daerah pesisir Pantai sekitar pelabuhan Bajoe guna meningkatkan kesejahteraan nelayan. Sebelum melaksanakan program pemerintah, LSM dan pemerintah meminta bantuan sosiolog untuk menyediakan data-data mengenai permasalahan dan kebutuhan nelayan di pantai pesisir. Berdasarkan uraian tersebut, ilmu sosiologi berfungsi Sebagai dasar pembuatan keputusan.
Masyarakat pesisir atau kepulauan pada umumnya pekerjaannya adalah Nelayan. Nelayan pada umumnya terdiri dari masyarakat yang pendidikannya relatif rendah dan hidupnya miskin. Mereka bekerja pada juragan yang mempunyai kapal dan alat tangkap yang memadai untuk melakukan penangkapan ikan di laut. Kegiatan ditentukan oleh alam dan lingkungannya. Kemampuan mereka dalam meningkatkan pendapatan, menghidupiKeluarga serta membangun hari depan yang lebih baik sangat rendah.
Mereka memiliki banyak kesulitan karena usaha penangkapan ikan yang mereka lakukan sangat bergantung pada alam dan lingkungan. Menurut Kusnadi (2004: 1) hanya sebahagian kecil golongan masyarakat nelayan yang kehidupannya makmur, seperti para pedagang ikan (tengkulak ikan) Kepala Sekolah dan para Guru (PNS). Kerawanan sosial yang tinggi disebabkan oleh dua hal. Pertama, masalah tekanan kemiskinan dan kedua, keterbatasan peluang kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H