Program #Kampungtangguhsemeru tidak hanya berpeluang besar meminimalisir angka sebaran covid-19. Program berbasis lingkungan yang dinisiasi Polda Jatim tersebut ternyata banyak menguntungkan warga sekitar.
Dalam tulisan sebelumnya, kami lebih banyak mengulas dampak positif yang ditimbulkan dari keberadaan kampung tangguh yang terletak di kawasan Sidotopo Kulon, RW IV, Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir Surabaya. Mulai dari aspek kesehatan, kelestarian lingkungan, hingga keamanan.
Saat ini, kami akan mengulas sedikit dampak positif yang lain dari keberadaan kampung tangguh. Dikawasan ini, masyarakat juga memanfaatkan keberadaan #Kampungtangguhsemeru sebagai tempat budidaya ikan lele.
Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta. Hidup dikota metropolitan sangat jauh berbeda dengan pedesaan. Di pedesaan, budidaya menjadi hal yang lumrah dilakukan masyarakat. Sedangkan dikota, masyarakat lebih banyak disibukkan dengan urusan-urusan pribadi.
Wabah covid-19 mengajarkan kita arti sebuah kesehatan. Kesehatan yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Faktor kesehatan bisa ditimbulkan dari beberapa sebab, mulai dari pola makan, cara hidup bersih hingga kelestarian lingkungan. Ada pepatah mengatakan "didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat".
Pandemi covid-19 juga mengajarkan kita bagaimana berperilaku dalam ketidakpastian. Sebab, covid-19 tidak hanya berdampak pada krisis kesehatan, melainkan ekonomi. Hal inilah yang menjadi dasar warga memanfaatkan kampung tangguh untuk berbudidaya ikan lele sebagai bentuk ketahanan pangan untuk kedepannya nanti.
Sejak diresmikannya #kampungtangguhsemeru dikawasan tersebut, warga berinisiatif membuat kolam ikan yang ditempatkan dipintu masuk kampung. Kolam seluas 2X1 meter persegi itu bisa menampung ribuan benih ikan lele. "Kebetulan kami kemarin juga dapet bantuan dari kantor peternakan, bantuannya berupa benih ikan lele," ungkap Ketua RW IV, Bissworo Adisuyanto Ak.
Selain bantuan, ada juga benih yang dibeli oleh warga agar budidaya ini terus berjalan. Menurut Bissworo, Budidaya ikan lele ini sebagai bentuk ketahanan pangan, mengingat lumbung pangan yang ada sekarang juga bakal habis nantinya.
"Nah, kita enggak mau mengandalkan lumbung pangan secara terus menerus. Warga harus punya inisiatif agar lumbung pangan terus berkembang," katanya lagi.
Budidaya ikan lele sengaja dipilih lantaran prosesnya yang mudah, dan ikan yang dihasilkan juga tak kalah dengan ikan-ikan yang lain. Terutama ikan yang banyak mengandung protein. Dalam perawatannya, budidaya ikan lele juga tak sesulit budidaya ikan nila. Sehingga sangat cocok bagi warga yang menginginkan untuk budidaya ikan lele.
"Panennya pun terbilang cepat, bisa jadi tiga bulanan. Dan siapapun orang bisa melakukannya asal ada kemauan," jelasnya.