Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaihu

Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Airlangga Hartanto Mundur dari Ketua Umum Golkar, Ada Apa dengan Partai Warisan Pak Harto?

Diperbarui: 11 Agustus 2024   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Airlangga Hartarto mundur dari Kursi Ketua Umum Golkar, Sabtu 10 Agustus 2024 (CNBC)

Airlangga Hartarto Mundur dari Ketua Umum Partai Golkar, Konflik Internal dan Invisible Hand Disorot (Ahmad Syaihu)

Pengundurn diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Sabtu, 10 Agustus 2024, mengejutkan banyak pihak dan memicu berbagai spekulasi tentang dinamika internal partai berlambang pohon beringin tersebut. Dalam pernyataan video yang disampaikan Airlangga, ia mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek, serta dengan tujuan menjaga keharmonisan dan kestabilan partai menjelang Pemilu 2024.

Langkah mundur Airlangga ini memunculkan berbagai analisis dari para pengamat politik, salah satunya Ahmad Khoirul Umam dari Institute for Democracy and Strategic Affairs. Menurut Ahmad, pengunduran diri Airlangga tidak bisa dilepaskan dari kuatnya benturan antar faksi dalam tubuh Golkar. Faksi-faksi ini telah menunjukkan ketegangan sejak menjelang Pilpres 2024, terutama ketika Golkar mencoba menentukan arah koalisinya.

Benturan kepentingan di internal Golkar jelang Pilkada 

Salah satu momen yang mencerminkan benturan ini adalah ketika Golkar hampir menjalin koalisi dengan PDIP. Namun, manuver tersebut gagal terwujud, menunjukkan adanya perbedaan agenda dan kepentingan di antara faksi-faksi dalam partai. Ahmad mengungkapkan bahwa di internal Golkar terdapat kelompok-kelompok yang memiliki agenda ekonomi-politik yang beragam. Ada faksi yang berupaya menjaga kedaulatan politik partai dari intervensi eksternal, sementara faksi lainnya cenderung berkolaborasi dengan kekuatan eksternal yang dekat dengan pusat kekuasaan.

Isu lain yang turut memengaruhi langkah Airlangga adalah kasus hukum yang sempat menjeratnya terkait skandal minyak goreng. Beberapa kalangan meyakini bahwa posisi Airlangga menjadi lemah akibat tekanan-tekanan yang muncul dari berbagai arah. Kinerja dan keputusan-keputusan yang diambil oleh Airlangga dalam beberapa pilkada juga dianggap kurang tegas dan memunculkan ketidakpastian di kalangan elit partai.

Ahmad menambahkan bahwa sosok "The Invisible Hand" kembali terlihat dalam dinamika ini. Istilah "The Invisible Hand" merujuk pada kekuatan di belakang layar yang diduga memengaruhi keputusan-keputusan strategis di partai politik. Dalam kasus Airlangga, kekuatan ini dianggap turut andil dalam mendorong pengunduran dirinya.

Meski begitu, dalam pidato pengunduran dirinya, Airlangga menekankan bahwa proses pergantian kepemimpinan di Golkar akan berlangsung dengan damai dan tertib, serta menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah menjadi tradisi partai. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para pengurus, kader, dan tokoh-tokoh senior di Golkar yang telah mendukungnya selama masa kepemimpinan.

Airlangga secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin atas dukungan dan kerja sama selama ini. Tak ketinggalan, ia juga memberikan apresiasi kepada presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang akan memimpin Indonesia dalam periode berikutnya. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada tokoh-tokoh senior di Golkar, seperti Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Luhut Panjaitan, Akbar Tandjung, Agung Laksono, dan Muhammad Hatta.

Pengunduran diri Airlangga Hartarto membuka babak baru bagi Partai Golkar. Partai yang dikenal dengan soliditasnya ini kini harus menghadapi tantangan internal yang tidak ringan, terutama dalam memilih pemimpin baru yang mampu menyatukan kembali faksi-faksi yang ada. Di tengah dinamika politik yang semakin kompleks menjelang Pemilu 2024, Golkar harus mampu menunjukkan bahwa mereka masih menjadi salah satu kekuatan politik utama di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline