Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaihu

Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Menggali Peran Pendidikan Nonformal melalui Taman Bacaan di Desa untuk Masa Depan Anak

Diperbarui: 19 Juli 2024   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Taman Bacaan Masyarakat (Indonesia.Id)

Tidak semua ilmu, pengetahun dan ketrampilan diajarkan di Pendidikan Formal, Pendidikan Formal mengisi kekurangan itu (Ahmad Syaihu)

Pendidikan adalah kunci utama dalam membangun masa depan yang cerah bagi anak-anak kita. Saat ini, banyak yang bertanya-tanya apakah pendidikan formal sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak atau apakah pendidikan nonformal justru memberikan harapan baru. Mari kita telaah lebih dalam mengenai peran pendidikan formal dan nonformal, serta bagaimana keduanya dapat saling melengkapi.

Pendidikan formal yang kita kenal selama ini, dengan kurikulum yang terstruktur dan guru yang terlatih, memang memiliki peran penting dalam pembentukan dasar pengetahuan anak-anak. Namun, pendidikan formal sering kali terbatas pada ruang kelas dan materi pelajaran yang mungkin kurang fleksibel dalam menghadapi perkembangan zaman dan minat anak. Di sinilah pendidikan nonformal atau pendidikan masyarakat memiliki peran penting sebagai pelengkap yang tidak kalah pentingnya.

Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara (GPAN.com)

Peran Taman Bacaan Masyarakat

Taman bacaan masayarakat (TBM)  di desa-desa adalah salah satu bentuk pendidikan nonformal yang sangat berharga. Di sini, anak-anak bisa mengeksplorasi dunia melalui buku-buku yang tidak terbatas pada kurikulum sekolah. Perasaan gembira dan antusiasme yang terpancar dari wajah anak-anak saat mereka datang ke taman baca adalah pemandangan yang sangat membahagiakan. Mereka datang dengan semangat untuk belajar hal-hal baru, tanpa tekanan ujian atau nilai.

Bandingkan dengan perpustakaan sekolah yang terkadang kurang menarik perhatian anak-anak. Mungkin ada beberapa hal yang perlu dibenahi, seperti suasana yang lebih menyenangkan, koleksi buku yang lebih beragam, serta program-program menarik yang dapat mengajak anak-anak untuk lebih sering berkunjung.

Pendidikan nonformal seperti taman bacaan memberikan kebebasan bagi anak-anak untuk belajar sesuai dengan minat mereka. Ini bisa menjadi pelengkap yang sangat efektif bagi pendidikan formal. Anak-anak yang mendapatkan akses ke taman bacaan biasanya menunjukkan minat yang lebih tinggi terhadap membaca dan pengetahuan, karena mereka bisa memilih apa yang ingin mereka pelajari.

Pengalaman saya dengan taman bacaan di desa saya sangat positif. Taman bacaan ini menyediakan berbagai jenis buku mulai dari cerita anak, pengetahuan umum, hingga buku-buku keterampilan. Fasilitasnya sederhana, namun selalu penuh dengan anak-anak yang antusias membaca. Para pengelola taman bacaan sering kali mengadakan acara-acara menarik seperti lomba membaca, bercerita, dan diskusi buku yang membuat anak-anak semakin bersemangat.

Di sisi lain, ada juga tantangan yang dihadapi oleh taman bacaan, seperti keterbatasan koleksi buku dan fasilitas. Banyak taman bacaan yang bergantung pada sumbangan buku dan tenaga sukarela. Oleh karena itu, pendidikan nonformal perlu semakin diperkuat dan didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline