Cara Bijak Menolak Permintaan Bos Tanpa Menyinggung dan Tetap Profesional (Ahmad Syaihu)
Publik tanah air disuguhi drama yang memilukan ketika seorang Ketua KPU Hasyim Asyary dipecat gegara melakukan tindakan asusila dengan bawahannya CAT seorang anggota PPLN di Belanda.
Dari kasus di atas bisa ditarik satu benang merah adanya rayuan maut si Bos, adanya kesempatan yang terbuka dan tidak kuatnya iman seseorang maka rayuan maut dengan label atasan bawahan terjadi di depan mata kita
Pernahkah kamu dirayu oleh bos untuk menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak dan mendadak? Bagaimana kamu menyikapinya? Apakah kamu selalu mengiyakannya atau justru menolaknya? Situasi ini cukup umum di dunia kerja, di mana permintaan mendadak dari atasan bisa menambah beban pekerjaan yang sudah ada.
Menolak permintaan tersebut bisa menjadi dilema, karena ada kekhawatiran dianggap tidak profesional. Namun, menolak dengan cara yang tepat bisa dilakukan tanpa harus menyinggung perasaan bos.
10 cara bijak untuk menolak permintaan bos tanpa menimbulkan konflik.
1. Evaluasi Beban Kerja Saat Ini
Sebelum merespons permintaan bos, penting untuk mengevaluasi beban kerja yang sedang kamu tangani. Jika pekerjaan yang diminta benar-benar tidak mungkin diselesaikan karena keterbatasan waktu dan kapasitas, penting untuk jujur tentang situasi ini. Komunikasikan dengan jelas tugas-tugas yang sedang kamu kerjakan dan batas waktu yang ada. Ini akan membantu bos memahami alasanmu dan mencari solusi alternatif.
2. Prioritaskan Pekerjaan
Dalam beberapa kasus, mungkin ada ruang untuk menyesuaikan prioritas. Diskusikan dengan bos tentang prioritas pekerjaan yang ada. Tanyakan apakah pekerjaan baru ini lebih penting dibandingkan tugas-tugas lain yang sedang kamu kerjakan. Dengan mendiskusikan prioritas, kamu bisa menunjukkan bahwa kamu bersedia membantu, tetapi perlu mengatur waktu dengan lebih efisien.