Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaihu

Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Yang Tersisa dalam Asa

Diperbarui: 24 Juni 2024   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang Tersisa dalam Asa (Gambar : Pribadi hasil edit Canva.com)

Yang Tersisa dalam Asa

Dalam senyap malam yang kelam,
Bintang gemintang redup temaram,
Mengisyaratkan asa yang terpendam,
Meski terjal jalan yang harus ditempuh.

Harapan terlukis di angkasa,
Di balik awan yang penuh teka-teki,
Menggapai mimpi di ujung cakrawala,
Meski kadang hati meragu dan sunyi.

Hembusan angin membawa bisikan,
Rindu pada masa lalu yang hilang,
Namun asa tetap berkejaran,
Mengiringi langkah di setiap langkah.

Waktu terus berlalu tanpa henti,
Meninggalkan jejak kenangan yang abadi,
Namun semangat tetap bersemi,
Dalam hati yang tak pernah mati.

Pelangi hadir setelah hujan reda,
Mewarnai langit dengan indahnya,
Begitu pula harapan yang tak pernah pudar,
Meski rintangan datang silih berganti.

Pada senja yang membara,
Terlihat sisa-sisa cahaya,
Menggambarkan mimpi yang belum tercapai,
Namun takkan pernah surut di jiwa.

Dalam lelap mimpi malam,
Ada asa yang terus berpendar,
Meski hari baru tak selalu ramah,
Namun keyakinan tetap membara.

Di ufuk timur terbit mentari,
Menyinari bumi dengan sinar suci,
Begitu pula asa yang tak pernah mati,
Menguatkan hati yang setia menanti.

Yang tersisa dalam asa,
Adalah harapan yang tak pernah pudar,
Meski badai datang melanda,
Namun jiwa tetap tegar berdiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline