Menunggu fajar menjelang subuh,
Kurban suci telah disiapkan,
Dalam ikhlas, hati menyerah.
Dengan takbir yang menggetar langit,
Harapan mengalir dari setiap sujud,
Di hari mulia, di bawah terang cahaya,
Semua bersatu dalam pengorbanan.
Setiap tahun, Idul Adha datang,
Mengukir kenangan dalam relung hati,
Menyentuh rasa, membasuh dosa,
Mengajarkan arti sebuah ikhlas.
Lembut tangan membelai hewan kurban,
Dengan kasih, dengan doa, dengan cinta,
Dari lubuk hati, dari dalam jiwa,
Kurban diserahkan pada Sang Pencipta.
Domba, sapi, atau unta yang dipilih,
Bukan sekadar hewan, tapi simbol cinta,
Pengorbanan yang ikhlas, tulus murni,
Seperti Ismail yang rela berkorban.
Dalam takbir yang menggema indah,
Terdengar seruan hati yang damai,
Mengalir cinta dari setiap insan,
Menyatukan jiwa dalam pengorbanan.
Raga yang lemah, hati yang tabah,
Berpeluh dalam pengorbanan suci,
Berderai air mata, penuh haru,
Mengiringi langkah kaki yang tulus.
Idul Adha, saat berbagi cinta,
Menghapus sekat, merajut kasih,
Dalam bingkai takwa, dalam sinar iman,
Mengajarkan kita arti kehidupan.
Bersama dalam doa, dalam syukur,
Menapaki hari dengan hati yang lurus,
Pengorbanan suci, simbol cinta ilahi,
Menghantarkan kita pada ridho-Nya.
Dalam setiap helaan nafas takbir,
Mengalunlah syair-syair cinta,
Menebar kasih, menghapus luka,
Idul Adha, momen indah penuh makna.
Kita berkurban bukan hanya daging,
Tapi juga cinta dan kasih sayang,
Menyatukan hati, menyulam rindu,
Menjadi insan yang penuh rahmat.