Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaihu

Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Reportase Perjalanan Puncak Haji 1437 H/2016 M bersama KBIH Bryan Makkah Surabaya

Diperbarui: 16 Juni 2024   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis dengan istri dan KH.Imam Hambali Pembimbing KBIH Bryan Makkah Surabaya du luar tenda Arafah setelah wukuf (foto: dokpri)

Petualangan Spiritual Perjalanan Puncak Haji 1437 H Bersama KBIH Bryan Makkah Surabaya

Saat saudara kita kaum muslimin se dunia sedang menuju Armuzna untuk melaksanakan Puncak Ibadah Haji 1445 H/2024 M, ingatan penulis tertuju pada delapan tahun silam tepatnya pada musim haji 1437 H/2016 M, saat itu penulis bersama istri mendapat panggilan Allah SWT untuk melaksanan rukun Islam kelima yaitu ibadah haji.

Penulis dan istri tergabung dalam KBIH Bryan Makkah Surabaya, yang saat itu memberangkatkan 244 jemaah haji dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan. KBIH Bryan Makkah berangkat dalam Gelombang II sehingga dari Surabaya langsung menuju Makkah untuk melaksanakanibadah haji dan setelahnya kami ke Madinah untuk melaksanakan ziarah ke Makam Rasulullah dan Arbain yaitu salat 40 waktu atau 8 hari di Masjid Nabawi, Madinah.

Reportase Puncak Haji 1437 H

Hari Pertama: Keberangkatan ke Arafah

Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1437 H, setelah melaksanakan salat zuhur di musholla hotel, sebanyak 244 jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Bryan Makkah Surabaya berkumpul untuk memulai perjalanan menuju Padang Arafah. Dipimpin oleh KH. Imam Hambali, KH. Syukron Jazilan, dan KH. Warto Habib, kami bersiap dengan semangat dan doa untuk menghadapi puncak ibadah haji. Lima bus telah disiapkan untuk mengangkut rombongan kami dari hotel tempat menginap.

Keberangkatan Menuju Arafah

Suasana penuh haru dan antusiasme mewarnai keberangkatan kami. Setiap jemaah tampak khusyuk dalam doa, berharap ibadah hajinya diterima dan penuh berkah. Dalam perjalanan menuju Arafah, bus kami diiringi lantunan talbiyah yang menggema, menambah kekhidmatan dan semangat spiritual yang kuat.

Penulis bersama istri di dalam tenda di Padang Arafah setelah wukuf (foto : dokpri)

Hari Kedua: Wukuf di Arafah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline