Lihat ke Halaman Asli

Masa Depan itu

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masa Depan itu adalah ketika setiap pagi hanya wajahmu beserta untaian senyum di bibirmu yang pertama kali aku melihst setelah tertidur, ketika kau membangunkanku dengan ucapan selamat pagi dan secangkir kopi hitam berada di meja kecil disebelah tempat tidurku.

Masa depan itu, adalah ketika aku dan kamu terduduk berdua dia atas tower air yang tinggi dengan memandang kearah horizon kaki-kaki langit sebelah timur di sekitar tanggal 14, 15, 16, bulan hijriah, dan menunggu momen paling penting yaitu bulan terbit. memandang purnama tanpa beban dan tanpa hal-hal yang mampu membuat sisi negatif dalam hidup bermunculan, sambil menghabiskan apa yang kita berdua sukai.

Masa depan itu adalah, ketika kamu memberikan ucapan selamat ulang tahun di jam 12.00 pergantian hari dari 12 ke 13 di bulan juli.

Masa depan itu adalah, ketika hari-hari begitu bahagia denganmu, dengan dirimu menemaniku merangkai kata-kata yang selalu biasa aku lakukan dimalam hari dan beberapa kali kau melontarkan kata-kata sebagai pengisi spasi yang kosong ketika aku bingung akan diisi dengan kata apa spasi itu.

Buatku, masa depan itu adalah kebahagiaan tiada akhir ketika hidup ini terjalani bersama dirimu yang saat ini aku memang belum tahu siapa. namun suatu saat nanti, kata "kamu" akan berubah menjadi satu nama yang memang aku rindukan.

masa depan itu adalah segala sesuatu yang akan kita pijaki, segera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline