Setiap hari kita sibuk dengan berbagai urusan duniawi. Kita sibuk bekerja ke sana kemari demi mencari nafkah. Tidak hanya fisik, pikiran pun terkadang sibuk menyusun strategi untuk meraih berbagai impian. Sampai-sampai sering kali kita lupa terhadap Yang Maha Pemberi rezeki. Seolah waktu 24 jam tak cukup untuk menjalani urusan duniawi. Tak ada ruang untuk menge-charge hati.
Sungguh beruntung umat Islam diberi anugerah untuk datang ke masjid setiap hari Jumat. Semua yang masuk dianggap sama. Tidak ada lagi perbedaan jabatan. Tidak ada lagi perbincangan ambisi duniawi. Semua tunduk menghadapkan jiwa dan raganya kepada Tuhan alam semesta.
Apa pun jabatannya dan apa pun gelarnya, ketika khatib sedang berkhutbah, semua tidak boleh berbicara. Semua diam dengan tenang dan menyimak dengan saksama. Ajakan khatib untuk selalu meningkatkan takwa benar-benar diresapi dan ditancapkan dengan kuat di dalam jiwa. Kebaikan-kebaikan yang disampaikan khatib bagaikan siraman air yang menyejukkan hati.
Hari Jumat bagi umat Islam adalah momentum penting untuk istirahat sejenak. Untuk melakukan refleksi dan evaluasi terhadap semua usaha yang tengah dikerjakan. Apakah masih berada pada track yang benar atau ada penyimpangan. Apakah masih mengarah pada tujuan mulia, yaitu meraih rida Allah Swt. atau ada pembelokan hanya untuk memenuhi hawa nafsu semata.
Hari Jumat bagaikan air hujan yang berfungsi untuk membasahi jiwa-jiwa yang mulai gersang karena kesibukan kehidupan. Kucuran air hujan itu akan membersihkan dan menumbuhkan kembali benih-benih keimanan yang mungkin mulai berdebu akibat hiruk pikuk tuntutan kehidupan. Hari Jumat adalah hari besar umat Islam.
Karena berbagai alasan, mungkin kita tidak bisa selalu hadir dalam majelis-majelis ilmu. Kita tidak bisa selalu bergabung dengan majelis-majelis yang berisi perbincangan tentang Allah Swt. dan segela kebesaran-Nya. Melalui hari Jumat, semua itu bisa didapatkan di masjid-masjid. Itu adalah momentum yang sangat luar biasa.
Hari Jumat bukan sekadar datang ke masjid, mendengarkan khutbah, dan salat dua rakaat. Nilai-nilai yang terkandung dalam hari Jumat sebenarnya sangat luar biasa. Ada banyak keistimewaan dan keberkahaan di dalamnya. Tak heran bila Islam sangat menekankan kepada pemeluknya untuk istikamah datang ke masjid untuk melaksanakan ibadah Jumat.
Mungkin tidak semua umat Islam yang beriman dapat istikamah menjalankan perintah itu. Bisa jadi ada kendala yang tak dapat dihindari. Misalnya, karena faktor alam yang tak memungkinkan, kesehatan tubuh yang mengahalangi, atau kewajiban pekerjaan. Tentu saja mereka yang berhalangan juga ingin istikamah melaksanakan ibadah Jumat sebagaimana saudara-saudara lainnya.
Di dalam Islam, orang-orang yang tidak bisa datang karena alasan yang diterima oleh syara' memiliki alternatif sebagai pengganti. Mereka dapat mengkajinya dari berbagai sumber fikih. Sebab Islam hadir sebagai penerang, bukan penghalang. Islam hadir dengan penuh kemudahan, bukan kesulitan. Jadi, mereka tidak perlu berputus asa. Sebab Allah Swt. Maha Kasih kepada seluruh makhluk-Nya.
Namun, jangan sampai berniat untuk melalaikan perintah. Sebab tak ada perintah dalam Islam yang bertujuan untuk mempersulit kehidupan. Justru sebaliknya, semua perintah yang datang akan memberikan berbagai kemudahan, kebahagiaan, dan kemenangan.