Lihat ke Halaman Asli

Segarnya Mandi di Kalibening Tanjung Jepara

Diperbarui: 26 Maret 2018   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mandi di sungai Kalibening Jepara airnya terasa segar. (Foto: Istimewa)

Saat berhenti di jembatan Kalibening, eksotika desa Tanjung yang bernaung di kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara ini mulai terlihat. Di situ tiada tempat parkir yang tersedia. Sehingga saya berhenti tak jauh di jembatan dan memarkirkan sepeda motor di tepi jalan.

Sontak saya bergegas menuju kali (baca, sungai) yang tak jauh dari jembatan. Dari jembatan kami melihat penampakan air terjun mini. Sembari berjalan menyusuri bebatuan dan air nan jernih saya berusaha untuk menuju air terjun itu.

Naik turun bebatuan, gundukan tanah dan derasnya air membuat perjalanan di akhir pekan saya seraya aduhai asyiknya. Sampailah saya di air terjun yang tingginya kurang 10 meter itu. Bagi teman yang sudah siap pakaian untuk ganti langsung mandi. Bagi yang lupa membawa pakaian ganti hanya sekedar berfoto bersama dengan keluarga maupun dengan teman.

Air terjun yang berada di Dukuh Kerbu RT.32 RW.05 desa Tanjung kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara ini bentuknya terbilang mini. Sehingga kurang ada tantangan tersendiri. Di lokasi yang sama ada air terjun lagi namun air yang turun tak begitu deras.

Air Jernih

Usai menikmati eksotisnya air terjun Kalibening, saya tak langsung pulang. Air yang terlihat jernih ini membuat adrenalin saya untuk berjeburan di sungai. Satu per satu yang sudah rindu mandi di sungai tak usah tunggu lama, langsung mencebur.

Air yang jernih, bebatuan-bebatuan besar, pepohonan yang rindang, jembatan penghubung ialah kata kunci yang menjadi penanda eksotika Kalibening ini. Ya, bening (jernih, red) sesuai dengan namanya.

Salah satu pengunjung, Rouf Fredianto menyatakan Kalibening merupakan salah satu destinasi wisata di kabupaten Jepara yang belum terjamah oleh tangan pemerintah.

Terbukti salah satu akses jalan dari desa Plajan terbilang rusak. Sepanjang 5 km dari Plajan menurutnya pengunjung akan melewati jalan bebatuan yang tajam.

Masih menurut pengusaha kaos Oblong ini perlu adanya penataan ulang di lokasi yang sudah eksotis ini. Pengunjung yang lain, Nur Muslikhah juga turut berkomentar. Belum adanya lahan parkir dan warung sehingga jika datang ke Kalibening mesti bawa bekal sendiri.

"Saya juga was-was mas tidak adanya tempat parkir sehingga harus parkir di tepi jalan. Sehingga kurang nyaman lah." Aku perempuan asal Desa Margoyoso Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline