Lihat ke Halaman Asli

Dudung dan Maman

Diperbarui: 1 April 2017   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada zaman dahulu di sebuah pedesaan kecil, tinggal seekor macan yang bernama Dudung. Pada saat itu hari sangat cerah dan bertiuplah angin yang membuat si Dudung menjadi mengantuk. Akhirnya si Dudung mempunyai cara untuk menghilangi ngantuk dengan cara berjalan-jalan di sekitar desa.

Pada saat itu Dudung mulai berjalan-jalan mengelilingi seluruh desa, akhirnya Dudung sampai di sebuah sungai dan langsung berteriak “Wahai penghuni desa, saya adalah hewan yang paling cerdas dan pintar. Tidak ada hewan yang bisa menandingi kecerdasan dan kepintaranku di desa ini”.

Setelah berteriak dipinggir sungai si Dudung langsung melanjutkankan perjalanannya lagi untuk kembali ketempat tinggalnya. Sedang asik-asiknya berjalan Dudung bertemu dengan seekor koala yang bernama Maman. Maman pun yang saat itu sedang bersantai di atas pohon, turun kebawah untuk menyapa si Dudung.

 “Hai, Dung!” sapa Maman dengan senyuman.

“Hai juga, Man!” jawab Dudung dengan penuh kesombongan.

 “Apa kamu baik-baik saja? Tadi aku dengar kamu berteriak di pinggir sungai,” Tanya Maman kepada Dudung.

 “Aku baik-baik saja kok! Barusan aku berteriak hanya ingin memberitahukan saja bahwa di desa ini, aku adalah hewan yang paling pintar!” jawab Dudung dengan penuh kesombongan.

 “Sombong sekali kamu dung, Akulah hewan paling pintar di desa ini!”

 “ah masa sih man?tubuhmu kan kecil beda jauh dengan badan ku yang mempunyai lengan berotot-otot besar ini!”

 “baiklah, bagaimana besok kalau kita lomba lari?

“hah baiklah, Man aku terima tantangan mu!”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline