Lihat ke Halaman Asli

Syaifullah Almahdi

Aku Mahasiswa aktif semester 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, aku sering diundang untuk membaca puisi, khususnya pada acara pekan kebudayaan nasional di UIN pojok bacaan Danarto

Konsep Kematangan dan Teori Belajar Behavioristik dan Humanistik

Diperbarui: 26 Oktober 2024   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

1. Kematangan dan Proses Belajar
Kematangan adalah kondisi di mana seseorang mencapai tahap perkembangan tertentu yang mencakup aspek fisik, emosional, sosial, dan kognitif. Kematangan memungkinkan individu siap untuk menerima dan mengolah informasi.

2. Teori Belajar Behavioristik
Teori Behavioristik berfokus pada perilaku yang dapat diamati dan dikendalikan melalui hubungan antara stimulus dan respons. Teori ini menekankan bahwa belajar terjadi melalui pengkondisian (conditioning), di mana individu mengasosiasikan stimulus tertentu dengan respons tertentu.

Teori Classical Conditioning dari Pavlov dan Watson menjelaskan bahwa respons belajar terjadi melalui asosiasi rangsangan berulang-ulang. Sementara itu, Operant Conditioning dari Skinner menyoroti peran penguatan (reinforcement) positif dan negatif dalam membentuk perilaku.

3. Teori Belajar Humanistik
Humanisme berfokus pada potensi individu untuk berkembang secara optimal melalui pengalaman pribadi dan pencarian makna. Teori ini menempatkan manusia sebagai agen yang aktif dalam pembelajaran.

Abraham Maslow, melalui teorinya tentang hierarki kebutuhan, menyatakan bahwa untuk mencapai aktualisasi diri (self-actualization), individu harus memenuhi kebutuhan dasar seperti fisiologis, keamanan, cinta, penghargaan, dan barulah menuju aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan ini berperan penting dalam motivasi belajar.

4. Implikasi Teori dalam Pembelajaran
Teori Behavioristik dalam pendidikan memberikan pendekatan praktis untuk mengelola perilaku siswa melalui penguatan positif (hadiah) dan negatif (hukuman). Pembelajaran behavioristik sering digunakan dalam pelatihan keterampilan dasar, yang membutuhkan pengulangan dan pembiasaan.

5. Konsep Kematangan dalam Pembelajaran
Kematangan seseorang mempengaruhi kesiapan belajar. Aspek kematangan yang meliputi sosial, emosional, dan intelektual membantu menentukan kapan seseorang siap untuk belajar materi tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline