Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

7 Langkah Supaya Anak Muda Bertani

Diperbarui: 30 November 2024   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Strategi, Kebijakan, dan Langkah-Langkah Mendorong Anak Muda Mau dan Mampu Jadi Petani

Indonesia, dengan kekayaan sumber daya agrarisnya, memerlukan regenerasi petani untuk menjamin keberlanjutan sektor pertanian. Namun, minat generasi muda terhadap profesi ini semakin menurun akibat stigma negatif, kurangnya insentif, dan tantangan modernisasi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan strategi, kebijakan, dan langkah-langkah terintegrasi guna mendorong anak muda mau dan mampu menjadi petani. Berikut adalah pendekatan yang dapat diambil:

1. Mengubah Persepsi dan Stigma tentang Profesi Petani

Banyak anak muda memandang pekerjaan sebagai petani kurang menarik karena dianggap berat, kurang menguntungkan, dan tradisional. Untuk mengatasi ini, diperlukan:

  • Kampanye Edukasi dan Branding Positif: Menggunakan media sosial dan platform digital untuk menampilkan kisah sukses petani muda modern yang inovatif.
  • Peran Influencer dan Tokoh Muda: Mengundang tokoh inspiratif untuk berbicara tentang pentingnya pertanian dan peluang karier di dalamnya.
  • Pendidikan di Sekolah: Memasukkan pelajaran agrikultur dan entrepreneurship berbasis agribisnis ke dalam kurikulum sekolah.

2. Memberikan Insentif Finansial dan Akses Modal

Kendala utama bagi anak muda untuk terjun ke pertanian adalah kurangnya modal dan jaminan pendapatan. Solusi yang dapat diterapkan:

  • Subsidi dan Kredit Mikro: Memberikan akses mudah ke kredit usaha tani dengan bunga rendah atau tanpa bunga.
  • Skema Asuransi Pertanian: Menjamin petani muda dari risiko gagal panen akibat cuaca buruk atau hama.
  • Peningkatan Harga Jual: Menciptakan sistem pasar yang adil untuk memastikan pendapatan yang layak bagi petani.

3. Memfasilitasi Akses Teknologi dan Inovasi

Generasi muda lebih tertarik pada pertanian yang modern dan berbasis teknologi. Oleh karena itu, langkah-langkah berikut perlu diambil:

  • Digitalisasi Pertanian: Memperkenalkan penggunaan teknologi seperti drone, aplikasi manajemen lahan, dan sensor IoT dalam bertani.
  • Pelatihan Teknologi: Memberikan pelatihan intensif kepada calon petani muda tentang penggunaan alat modern dan teknologi pertanian presisi.
  • Platform E-Commerce: Membantu petani muda memasarkan hasil panennya langsung kepada konsumen melalui platform digital.

4. Membangun Infrastruktur dan Ekosistem Pendukung

Agar pertanian menjadi lebih menarik dan menguntungkan, diperlukan infrastruktur yang memadai dan dukungan ekosistem yang kuat:

  • Akses Lahan Pertanian: Memberikan kemudahan kepada anak muda untuk menyewa atau memiliki lahan pertanian melalui program reforma agraria.
  • Pengembangan Desa Wisata Pertanian: Menjadikan desa sebagai pusat edukasi dan wisata berbasis agrikultur untuk meningkatkan pendapatan petani.
  • Kemitraan dengan Swasta: Mendorong kolaborasi dengan perusahaan agribisnis untuk mendukung program magang dan mentorship bagi petani muda.

5. Meningkatkan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline