Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Swasembada Industri Pertahanan (71), Jangan Lupakan TeknologI AR

Diperbarui: 15 November 2024   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

New World. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kemajuan teknologi telah menciptakan peluang baru di berbagai sektor, termasuk pertahanan. Salah satu inovasi yang semakin dilirik adalah penggunaan Augmented Reality (AR) untuk simulasi pertahanan. 

Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk memadukan dunia nyata dengan elemen virtual secara real-time, menciptakan pengalaman yang lebih imersif dan efisien. Dalam konteks pertahanan, kemampuan ini tidak hanya memberikan keuntungan praktis tetapi juga strategis dalam pelatihan dan perencanaan operasional.

Augmented Reality dan Revolusi dalam Simulasi

Augmented Reality (AR) bekerja dengan cara menambahkan objek virtual ke dalam dunia nyata melalui perangkat seperti headset, kacamata pintar, atau bahkan layar ponsel. Dalam pertahanan, teknologi ini dapat digunakan untuk mensimulasikan situasi pertempuran, pengoperasian alat berat, hingga misi taktis yang kompleks. Berbeda dengan simulasi tradisional yang mengandalkan perangkat lunak berbasis layar dua dimensi, AR memungkinkan pengguna untuk merasakan interaksi tiga dimensi yang lebih mendekati kondisi nyata.

Sebagai contoh, Angkatan Darat Amerika Serikat telah mengembangkan Integrated Visual Augmentation System (IVAS), sebuah perangkat berbasis AR yang digunakan untuk melatih prajurit dalam berbagai skenario medan perang. 

Dengan IVAS, seorang prajurit dapat melihat medan pertempuran secara langsung melalui layar transparan di helmnya, yang dilengkapi dengan informasi taktis seperti posisi musuh, rute terbaik, dan instruksi dari komandan. Hal ini membuat latihan menjadi lebih realistis dan efisien dibandingkan metode tradisional yang memerlukan fasilitas fisik yang besar dan mahal.

Efisiensi dan Efektivitas dalam Pelatihan Militer

Penggunaan AR dalam simulasi pertahanan memiliki keunggulan utama dalam hal efisiensi biaya dan waktu. Melalui AR, pelatihan dapat dilakukan tanpa harus membangun fasilitas fisik seperti medan latihan atau membeli peralatan mahal untuk simulasi. Selain itu, teknologi ini memungkinkan prajurit untuk berlatih di mana saja, bahkan di ruang tertutup, asalkan perangkat AR tersedia.

Misalnya, dalam pelatihan pengoperasian tank atau pesawat tempur, AR dapat menciptakan model virtual kendaraan tersebut yang dapat diakses dan dioperasikan oleh prajurit. 

Mereka dapat belajar cara mengontrol peralatan, memahami mekanisme kerjanya, dan bahkan mempraktikkan skenario darurat seperti kegagalan sistem tanpa risiko nyata. Dengan cara ini, pelatihan tidak hanya menjadi lebih aman, tetapi juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik individu.

Tidak hanya itu, AR juga memungkinkan pengumpulan data yang lebih mendetail selama proses pelatihan. Informasi seperti respons waktu, tingkat akurasi, dan keputusan taktis dapat direkam dan dianalisis untuk mengevaluasi kinerja prajurit secara objektif. Pendekatan berbasis data ini membantu dalam merancang pelatihan yang lebih adaptif dan personal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline