Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Swasembada Industri Pertahanan (26): Memperkuat Ketahanan Cyber Nasional

Diperbarui: 6 November 2024   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di era digital yang semakin kompleks, ancaman terhadap keamanan nasional kini mencakup aspek yang jauh melampaui ancaman fisik. Salah satu ancaman utama yang terus berkembang adalah serangan siber, yang dapat berdampak langsung pada kestabilan dan ketahanan nasional. Untuk industri pertahanan, serangan ini bukan hanya soal kehilangan data atau disrupsi sementara, tetapi bisa mengakibatkan konsekuensi yang mengancam keamanan negara. Dalam konteks ini, memperkuat ketahanan cyber di sektor pertahanan Indonesia menjadi agenda mendesak guna mengamankan aset strategis, melindungi informasi sensitif, dan menjaga operasional militer yang vital.

Teknologi digital dan jaringan internet yang digunakan dalam industri pertahanan mempercepat proses komunikasi dan memperkuat kinerja intelijen. Namun, jaringan dan sistem yang saling terhubung ini menjadi pintu masuk potensial bagi serangan siber yang canggih, termasuk serangan yang disponsori negara lain. Meningkatnya ketergantungan pada teknologi digital menjadikan perlindungan infrastruktur siber sebagai langkah kritis dalam mendukung pertahanan Indonesia yang tangguh.

Urgensi Penguatan Ketahanan Cyber Nasional

Ketahanan cyber dalam sektor pertahanan adalah kemampuan untuk melindungi, mendeteksi, merespons, dan memulihkan diri dari serangan siber dengan cepat dan efektif. Penguatan ini sangat penting mengingat perkembangan senjata cyber dan teknik peretasan yang terus berevolusi. Dunia militer dan pertahanan kini menghadapi berbagai ancaman cyber, mulai dari spionase siber, peretasan jaringan pertahanan, sabotase, hingga serangan disinformasi yang bertujuan untuk memanipulasi opini publik.

Serangan siber pada sistem pertahanan nasional dapat menimbulkan risiko besar, termasuk pencurian data penting, kerusakan pada infrastruktur digital, dan kehilangan kontrol atas sistem senjata. Selain itu, serangan siber dapat merusak kepercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah dalam melindungi kepentingan nasional. Oleh karena itu, penguatan ketahanan siber nasional merupakan kebutuhan mutlak agar Indonesia dapat menghadapi ancaman yang ada dan menjaga kedaulatan negara.

Tantangan Ketahanan Cyber di Indonesia

Indonesia menghadapi beberapa tantangan besar dalam membangun ketahanan cyber di sektor pertahanan. Pertama, infrastruktur teknologi di Indonesia masih memerlukan peningkatan signifikan untuk mencapai standar keamanan yang optimal. Sistem pertahanan Indonesia sebagian besar masih menggunakan teknologi konvensional yang rentan terhadap serangan siber, sementara adopsi teknologi canggih membutuhkan investasi besar serta sumber daya manusia yang mumpuni di bidang keamanan cyber.

Kedua, kekurangan ahli keamanan siber merupakan masalah serius. Dalam pengembangan ketahanan cyber, diperlukan tenaga ahli yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi, menganalisis, dan menangani berbagai jenis serangan siber. Indonesia saat ini menghadapi defisit tenaga ahli di bidang ini, yang mengakibatkan kelemahan dalam merespons ancaman cyber secara cepat dan tepat.

Ketiga, regulasi dan kebijakan terkait keamanan cyber dalam pertahanan masih perlu diperkuat. Meskipun Indonesia telah memiliki Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang bertugas mengkoordinasikan keamanan siber nasional, peran dan fungsinya perlu terus dioptimalkan agar sinergi dengan sektor pertahanan dapat berjalan lebih efektif. Selain itu, perlu ada regulasi yang lebih tegas untuk mendorong kolaborasi antara sektor pemerintah, militer, dan swasta dalam menghadapi ancaman cyber.

Strategi Penguatan Ketahanan Cyber Nasional

Dalam menghadapi tantangan tersebut, terdapat beberapa strategi utama yang dapat dilakukan untuk memperkuat ketahanan cyber nasional dalam industri pertahanan:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline