Selama dekade terakhir, Indonesia telah melalui fase transformasi ekonomi yang signifikan, dengan beragam kebijakan yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan, mengurangi ketimpangan, serta meningkatkan daya saing global.
Pemerintah dalam dua periode terakhir menghadapi tantangan besar, termasuk ketidakstabilan ekonomi global, perubahan iklim, serta pandemi COVID-19.
Kebijakan yang diambil selama sepuluh tahun terakhir menawarkan pelajaran penting yang dapat dijadikan pijakan bagi kabinet baru untuk menetapkan arah kebijakan ekonomi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
1. Pembangunan Infrastruktur: Kemajuan Signifikan, Namun Membutuhkan Pendekatan Lebih Komprehensif
Salah satu prioritas utama kebijakan ekonomi selama dekade terakhir adalah pembangunan infrastruktur.
Proyek besar, seperti jalan tol Trans-Jawa, bandara baru, serta pelabuhan internasional, dirancang untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, mengurangi biaya logistik, dan mempercepat perdagangan.
Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sejak 2014, panjang jalan tol bertambah lebih dari 1.500 km, dan pembangunan infrastruktur transportasi terus digenjot.
Meski infrastruktur memainkan peran penting dalam memperkuat perekonomian, tantangan besar masih ada, terutama terkait pembiayaan dan keberlanjutan proyek jangka panjang.
Pendekatan yang lebih komprehensif dalam hal pembiayaan infrastruktur, dengan memperkuat kerjasama antara pemerintah, swasta, dan lembaga internasional, harus terus diupayakan.
Selain itu, kebijakan ini perlu didukung oleh perencanaan regional yang memastikan distribusi manfaat pembangunan secara merata.