Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Masa Depan Pekerja Lepas di Era Digital

Diperbarui: 16 Oktober 2024   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Ekonomi GIG, yang dikenal dengan model kerja berbasis proyek atau pekerjaan lepas, telah menjadi salah satu perubahan terbesar di dunia kerja dalam beberapa dekade terakhir. 

Dengan kemajuan teknologi digital yang cepat, ekonomi GIG telah mengubah cara individu bekerja dan berinteraksi dengan pasar kerja. Di Indonesia, tren ini juga sedang berkembang pesat, menawarkan peluang baru bagi pekerja, namun juga menimbulkan tantangan yang perlu diantisipasi.

Seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi digital dan platform online, seperti Gojek, Grab, RuangGuru, Upwork, dan Freelancer, banyak pekerja lepas yang mendapatkan akses lebih mudah ke berbagai peluang pekerjaan. 

Ekonomi GIG memungkinkan individu untuk bekerja secara mandiri, fleksibel, dan dengan skala global. 

Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ekonomi GIG, bagaimana pengaruhnya terhadap para pekerja lepas, dan apakah ini benar-benar masa depan pekerjaan di era digital?

Pengertian Ekonomi GIG dan Karakteristiknya

Ekonomi GIG mengacu pada sistem di mana pekerjaan bersifat sementara, berdasarkan kontrak atau proyek jangka pendek, bukan sebagai karyawan tetap. 

Para pekerja dalam ekonomi GIG, sering disebut sebagai gig workers, dapat bekerja dalam berbagai industri, dari transportasi, pengiriman makanan, hingga desain grafis, pengembangan web, dan pekerjaan konsultasi. 

Istilah "gig" berasal dari budaya musik, yang mengacu pada pertunjukan sementara atau "job" singkat yang dilakukan oleh musisi. Kini, istilah ini meluas untuk mencakup hampir semua jenis pekerjaan sementara atau kontrak.

Beberapa karakteristik utama dari ekonomi GIG adalah:

  1. Fleksibilitas: Para pekerja lepas dapat menentukan sendiri jadwal dan jumlah pekerjaan yang ingin mereka ambil.
  2. Tanggung Jawab Individu: Pekerja dalam ekonomi GIG bertanggung jawab untuk mencari klien, mengatur keuangan, dan mengelola waktu kerja mereka sendiri.
  3. Ketidakpastian: Tidak adanya jaminan pekerjaan tetap atau tunjangan membuat pekerja rentan terhadap fluktuasi pendapatan.
  4. Berbasis Teknologi: Sebagian besar platform ekonomi GIG bergantung pada teknologi digital untuk mempertemukan pekerja dengan klien.

Perkembangan Ekonomi GIG di Indonesia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline