Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Ekonomi Hijau: Jalan Menuju Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia

Diperbarui: 16 Oktober 2024   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ekonomi hijau menjadi salah satu topik yang semakin banyak diperbincangkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan ekonomi sering kali bertentangan dengan keberlanjutan lingkungan, yang menyebabkan kerusakan ekosistem, perubahan iklim, serta hilangnya keanekaragaman hayati. 

Namun, dengan meningkatnya kesadaran global akan pentingnya menjaga bumi, konsep ekonomi hijau telah muncul sebagai solusi yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi sekaligus melestarikan lingkungan.

Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam yang melimpah, memiliki peran besar dalam menjaga keberlanjutan ekosistem global. Namun, perkembangan industrinya sering kali diiringi dengan praktik eksploitasi sumber daya yang tidak bertanggung jawab. Dalam konteks inilah, ekonomi hijau menjadi jalan yang penting bagi Indonesia untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Mengapa Ekonomi Hijau Penting?

Ekonomi hijau adalah sistem ekonomi yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat dengan mempertahankan kelestarian lingkungan. Pada intinya, ekonomi hijau bertujuan untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, serta mendorong inovasi yang ramah lingkungan. Dalam ekonomi hijau, produksi dan konsumsi diarahkan agar tidak melebihi kapasitas regenerasi alam, sehingga alam tetap dapat memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan mendatang.

Di Indonesia, pentingnya ekonomi hijau tidak bisa dilebih-lebihkan. Sebagai negara dengan kekayaan hutan tropis yang luas, cadangan air yang besar, dan keanekaragaman hayati yang luar biasa, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan alam. Namun, deforestasi, konversi lahan untuk pertanian, serta ekspansi industri ekstraktif seperti pertambangan dan minyak sawit, telah memberikan dampak yang serius bagi lingkungan.

Selain itu, krisis iklim global menambah urgensi untuk beralih ke ekonomi hijau. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami bencana alam yang semakin sering terjadi, seperti banjir, kebakaran hutan, dan gelombang panas. Fenomena ini tidak hanya mengancam keberlangsungan ekosistem, tetapi juga membahayakan kehidupan jutaan masyarakat yang bergantung pada alam untuk penghidupannya.

Tantangan Menuju Ekonomi Hijau di Indonesia

Meskipun potensi ekonomi hijau sangat besar, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam implementasinya di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah ketergantungan ekonomi Indonesia pada sumber daya alam dan industri ekstraktif. 

Banyak daerah di Indonesia yang bergantung pada sektor pertambangan, minyak, gas, dan kelapa sawit sebagai sumber utama pendapatan. Peralihan dari model ekonomi yang berbasis ekstraksi sumber daya alam ke model ekonomi yang berkelanjutan membutuhkan perubahan signifikan dalam kebijakan ekonomi dan tata kelola sumber daya alam.

Selain itu, infrastruktur yang mendukung ekonomi hijau, seperti energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan teknologi yang lebih efisien, masih terbatas. Pembangunan infrastruktur ini memerlukan investasi yang besar, serta dukungan dari sektor swasta dan pemerintah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline