Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Mengukir Identitas Global, City Branding Payakumbuh menuju City of Randang

Diperbarui: 6 Oktober 2024   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Payakumbuh, sebuah kota di Sumatera Barat, sedang merajut sebuah visi besar: menjadikan dirinya sebagai "City of Randang," sebuah pusat kuliner dunia yang dikenal dengan rendang, salah satu makanan paling ikonik dan diakui secara global. 

Langkah ini bukan hanya upaya untuk memperkuat citra lokal, tetapi juga strategi ambisius dalam membangun ekonomi dan menarik wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, Payakumbuh memerlukan strategi city branding yang efektif, terencana, dan konsisten.

Di tengah persaingan global yang ketat, city branding telah menjadi salah satu alat paling penting bagi kota-kota untuk memperkuat identitas mereka di panggung internasional. 

Bukan hanya sekadar soal promosi, tetapi bagaimana sebuah kota dapat menghadirkan citra yang kuat, relevan, dan mendalam bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. 

Dengan kekayaan budaya kuliner yang dimiliki, Payakumbuh memiliki potensi besar untuk menjadi pusat global rendang. Namun, langkah-langkah strategis apa yang perlu diambil untuk mencapai visi ini?

Mengapa Randang? Mengapa Payakumbuh?

Randang (atau rendang, dalam penyebutan yang lebih umum) bukan sekadar makanan bagi masyarakat Sumatera Barat. Ia adalah simbol budaya, tradisi, dan nilai-nilai kearifan lokal yang tercermin dalam setiap lapisan rasanya. 

Payakumbuh, yang terletak di Lembah Harau yang subur, memiliki ikatan kuat dengan tradisi memasak randang. Banyak produsen kecil dan rumah makan tradisional yang selama ini menjadi pilar dalam menjaga otentisitas rendang sebagai warisan budaya Minangkabau.

Langkah Payakumbuh untuk mengukuhkan dirinya sebagai "City of Randang" adalah cerminan dari upaya menjaga warisan tersebut. Melalui strategi ini, kota ini berupaya tidak hanya melestarikan nilai-nilai budaya lokal, tetapi juga menjadikannya sebagai kekuatan ekonomi yang berdaya saing tinggi. 

Pertanyaannya sekarang, bagaimana Payakumbuh dapat mengimplementasikan branding yang efektif untuk mencapai tujuan ini?

Langkah-Langkah Strategis dalam City Branding Payakumbuh

  1. Memperkuat Identitas Lokal sebagai Brand
    Langkah pertama dalam city branding adalah memperkuat identitas lokal. Bagi Payakumbuh, identitas tersebut sudah jelas: sebagai kota yang kaya akan tradisi kuliner, terutama randang. Namun, penting bagi kota ini untuk tidak hanya sekadar menyebut diri sebagai "City of Randang," tetapi juga memastikan bahwa semua elemen dalam kota mendukung citra ini.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline