Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

10 Bali Baru, Bukan Sekedar Pariwisata

Diperbarui: 4 Oktober 2024   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam upaya memajukan sektor pariwisata nasional, pemerintah Indonesia meluncurkan program "10 Bali Baru" yang bertujuan untuk mengembangkan sepuluh destinasi wisata baru dengan potensi yang tak kalah menarik dari Pulau Bali. Tujuan utama dari program ini bukan hanya untuk meningkatkan jumlah wisatawan, tetapi juga untuk menciptakan multiplier effect yang signifikan terhadap perekonomian, kesejahteraan rakyat, dan pelestarian lingkungan. Program ini juga dirancang untuk mempertahankan serta mempromosikan identitas nasional melalui pariwisata berbasis budaya.

Pariwisata sebagai Penggerak Ekonomi

Sektor pariwisata merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi perekonomian Indonesia. Dengan pendapatan yang berasal dari wisatawan domestik maupun mancanegara, sektor ini memberikan kontribusi langsung terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta membuka lapangan kerja bagi jutaan masyarakat Indonesia. Program 10 Bali Baru diarahkan untuk mengoptimalkan potensi daerah-daerah lain yang memiliki daya tarik wisata yang khas, mulai dari alam, sejarah, hingga budaya.

Keberhasilan Pulau Bali dalam menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya menjadi inspirasi bagi program ini. Pemerintah dan pelaku industri pariwisata ingin menduplikasi dampak ekonomi yang diciptakan oleh Bali di wilayah-wilayah lain, seperti Mandalika di Lombok, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Borobudur di Jawa Tengah, hingga Danau Toba di Sumatera Utara. Pengembangan destinasi-destinasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui penciptaan lapangan pekerjaan, investasi infrastruktur, serta peningkatan pengeluaran wisatawan.

Kesejahteraan Rakyat melalui Pariwisata

Salah satu aspek penting dari pengembangan 10 Bali Baru adalah dampak langsungnya terhadap kesejahteraan masyarakat lokal. Ketika pariwisata berkembang, sektor-sektor lain seperti kerajinan tangan, kuliner, dan jasa transportasi ikut terdorong. Masyarakat lokal akan mendapatkan manfaat berupa peningkatan pendapatan dari sektor-sektor tersebut. Selain itu, banyak peluang usaha baru yang tercipta, baik melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) maupun investasi skala besar dari pihak swasta.

Namun, tantangan terbesar dalam upaya ini adalah memastikan bahwa keuntungan ekonomi dari pengembangan pariwisata tersebut dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Terlalu sering, keuntungan besar hanya dinikmati oleh segelintir pemilik modal besar, sementara masyarakat lokal hanya menerima sisa kecil dari arus pendapatan wisatawan. Oleh karena itu, pemerintah perlu memfasilitasi program-program yang mendorong partisipasi aktif masyarakat lokal, baik melalui pelatihan keterampilan, pengembangan produk lokal, maupun akses permodalan bagi UMKM.

Tantangan Lingkungan dalam Pengembangan Pariwisata

Peningkatan pariwisata juga membawa tantangan besar terhadap lingkungan. Salah satu kekhawatiran terbesar dari pengembangan destinasi wisata adalah kerusakan lingkungan yang seringkali tidak terhindarkan, mulai dari polusi, degradasi ekosistem, hingga meningkatnya emisi karbon. Pulau Bali sendiri menjadi contoh nyata di mana lonjakan wisatawan menyebabkan masalah lingkungan yang serius, seperti tumpukan sampah plastik, kemacetan, hingga penurunan kualitas air.

Dalam konteks 10 Bali Baru, pemerintah dan pihak swasta harus belajar dari kesalahan ini. Pembangunan destinasi wisata harus mengadopsi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development), di mana pelestarian lingkungan harus menjadi prioritas utama. Misalnya, di destinasi seperti Labuan Bajo yang dikenal sebagai pintu gerbang menuju Taman Nasional Komodo, kebijakan ketat terkait pelestarian lingkungan sangat diperlukan agar ekosistem unik di wilayah tersebut tetap terjaga.

Pemerintah perlu memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun di 10 Bali Baru ramah lingkungan dan mengadopsi teknologi hijau. Selain itu, kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam harus ditanamkan kepada masyarakat lokal maupun wisatawan melalui kampanye edukasi. Dengan demikian, pariwisata dapat menjadi pilar ekonomi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline