Dalam upaya memajukan sektor pariwisata nasional, pemerintah Indonesia meluncurkan program "10 Bali Baru" yang bertujuan untuk mengembangkan sepuluh destinasi wisata baru dengan potensi yang tak kalah menarik dari Pulau Bali.
Tujuan utama dari program ini bukan hanya untuk meningkatkan jumlah wisatawan, tetapi juga untuk menciptakan multiplier effect yang signifikan terhadap perekonomian, kesejahteraan rakyat, dan pelestarian lingkungan.
Program ini juga dirancang untuk mempertahankan serta mempromosikan identitas nasional melalui pariwisata berbasis budaya.
Pariwisata sebagai Penggerak Ekonomi
Sektor pariwisata merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi perekonomian Indonesia. Dengan pendapatan yang berasal dari wisatawan domestik maupun mancanegara, sektor ini memberikan kontribusi langsung terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta membuka lapangan kerja bagi jutaan masyarakat Indonesia.
Program 10 Bali Baru diarahkan untuk mengoptimalkan potensi daerah-daerah lain yang memiliki daya tarik wisata yang khas, mulai dari alam, sejarah, hingga budaya.
Keberhasilan Pulau Bali dalam menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya menjadi inspirasi bagi program ini. Pemerintah dan pelaku industri pariwisata ingin menduplikasi dampak ekonomi yang diciptakan oleh Bali di wilayah-wilayah lain, seperti Mandalika di Lombok, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Borobudur di Jawa Tengah, hingga Danau Toba di Sumatera Utara.
Pengembangan destinasi-destinasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui penciptaan lapangan pekerjaan, investasi infrastruktur, serta peningkatan pengeluaran wisatawan.
Kesejahteraan Rakyat melalui Pariwisata
Salah satu aspek penting dari pengembangan 10 Bali Baru adalah dampak langsungnya terhadap kesejahteraan masyarakat lokal. Ketika pariwisata berkembang, sektor-sektor lain seperti kerajinan tangan, kuliner, dan jasa transportasi ikut terdorong.