Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Open Banking 11: Solusi atas Kesenjangan Keuangan

Diperbarui: 1 Oktober 2024   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kesenjangan keuangan merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh banyak negara, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Meskipun perkembangan ekonomi terus berlangsung, masih terdapat disparitas besar dalam akses terhadap layanan keuangan. Banyak kelompok masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di wilayah pedesaan, usaha mikro dan kecil, serta masyarakat berpenghasilan rendah, masih kesulitan dalam mendapatkan akses ke produk-produk perbankan dan layanan keuangan lainnya. Di sinilah konsep Open Banking mulai dilihat sebagai salah satu solusi potensial untuk mengatasi kesenjangan tersebut dan mendorong inklusi keuangan yang lebih luas.

Open Banking membuka pintu menuju inovasi dan aksesibilitas keuangan yang lebih inklusif, mengubah cara layanan keuangan diakses dan dimanfaatkan oleh berbagai lapisan masyarakat. Melalui artikel ini, kita akan membahas peran Open Banking dalam mengatasi kesenjangan keuangan, potensi manfaatnya bagi masyarakat, serta tantangan yang harus diatasi dalam mengimplementasikan Open Banking di Indonesia.

Mengapa Kesenjangan Keuangan Masih Terjadi?

Kesenjangan keuangan merujuk pada perbedaan akses yang signifikan terhadap layanan keuangan antara berbagai kelompok masyarakat. Di Indonesia, meskipun ada kemajuan dalam inklusi keuangan, data menunjukkan bahwa lebih dari 40% penduduk dewasa masih belum memiliki akses penuh ke layanan perbankan formal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kesenjangan ini:

  1. Geografi -- Banyak daerah pedesaan dan terpencil yang sulit dijangkau oleh bank konvensional, sehingga masyarakat di daerah-daerah tersebut tidak memiliki akses mudah ke layanan keuangan.
  2. Biaya -- Biaya untuk membuka rekening atau mengakses produk perbankan sering kali dianggap terlalu tinggi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
  3. Literasi keuangan -- Masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang produk-produk keuangan dan cara menggunakannya secara efektif, terutama di kalangan masyarakat yang kurang teredukasi.
  4. Persyaratan perbankan -- Banyak masyarakat tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan akses ke produk kredit atau layanan keuangan lainnya karena kurangnya riwayat kredit atau dokumentasi formal.

Apa Itu Open Banking?

Open Banking adalah konsep yang memungkinkan data keuangan nasabah di bank dapat diakses dan dibagikan dengan lembaga keuangan lain, seperti perusahaan teknologi finansial (FinTech), melalui Application Programming Interfaces (API). Hal ini dilakukan dengan persetujuan nasabah, yang memberikan keleluasaan bagi mereka untuk memanfaatkan berbagai layanan keuangan dari berbagai penyedia.

Sederhananya, Open Banking memberikan kontrol yang lebih besar kepada nasabah atas data keuangan mereka, serta membuka jalan bagi penyedia layanan keuangan yang lebih inovatif untuk menawarkan produk yang lebih relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan individu. Ini mengubah ekosistem perbankan yang sebelumnya hanya didominasi oleh bank konvensional, menjadi lebih terbuka dan kompetitif.

Bagaimana Open Banking Dapat Mengatasi Kesenjangan Keuangan?

Open Banking memiliki potensi besar untuk membantu mengatasi berbagai hambatan yang menyebabkan kesenjangan keuangan. Beberapa cara di mana Open Banking dapat berkontribusi secara signifikan dalam hal ini antara lain:

  1. Akses yang Lebih Luas ke Layanan Keuangan

Salah satu kendala utama yang menyebabkan kesenjangan keuangan adalah terbatasnya akses terhadap layanan perbankan formal. Open Banking memungkinkan individu yang sebelumnya tidak terlayani oleh bank, seperti mereka yang tidak memiliki rekening bank, untuk mengakses layanan keuangan melalui FinTech atau platform digital lainnya. Dengan memanfaatkan data keuangan yang ada, seperti riwayat pembayaran melalui aplikasi dompet digital atau e-commerce, lembaga keuangan dapat menilai kelayakan kredit atau menawarkan produk keuangan lainnya tanpa memerlukan syarat formal dari perbankan konvensional.

Sebagai contoh, masyarakat di daerah pedesaan yang tidak memiliki akses ke cabang bank dapat menggunakan layanan keuangan digital yang terintegrasi dengan Open Banking. Mereka bisa membuka rekening, melakukan pembayaran, atau mengajukan kredit mikro melalui aplikasi di ponsel mereka, tanpa harus datang ke bank fisik.

  1. Inovasi dalam Produk Keuangan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline