Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Sistem Ekonomi Indonesia (120), Mempertimbangkan Sistem Kesehatan.

Diperbarui: 8 September 2024   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pengaruh Faktor Kesehatan dalam Membentuk Sistem Ekonomi Negara: Sebuah Analisis Ekonomi

Faktor kesehatan merupakan salah satu elemen fundamental dalam membentuk kekuatan dan keberlanjutan sistem ekonomi suatu negara. Tidak dapat dipungkiri bahwa kesehatan populasi berkorelasi langsung dengan produktivitas tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Negara yang memiliki penduduk sehat akan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi, menciptakan inovasi, serta meningkatkan daya saing globalnya. Sebaliknya, negara dengan tingkat kesehatan yang rendah sering kali menghadapi pertumbuhan ekonomi yang lambat, peningkatan beban sosial, serta ketidakstabilan sistem ekonomi.

Kesehatan sebagai Investasi Ekonomi

Dalam teori ekonomi klasik dan modern, kesehatan sering dianggap sebagai bagian dari modal manusia. Menurut teori modal manusia yang dikemukakan oleh Gary Becker, kesehatan bukan hanya sebagai faktor kesejahteraan individu, melainkan juga sebagai bentuk investasi yang berdampak pada produktivitas ekonomi negara (Becker, 1993). Seseorang yang sehat memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi, lebih sedikit absen dari tempat kerja, dan memiliki umur kerja yang lebih panjang. Dengan demikian, investasi dalam sektor kesehatan memberikan efek positif yang berkelanjutan bagi perekonomian suatu negara.

Sebagai contoh, negara-negara maju seperti Norwegia dan Jerman dikenal memiliki sistem kesehatan yang komprehensif. Sistem ini memungkinkan penduduk mereka untuk menerima layanan kesehatan berkualitas tinggi yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas nasional. Di sisi lain, negara-negara berkembang yang memiliki keterbatasan dalam akses terhadap layanan kesehatan sering kali menghadapi kendala dalam menciptakan tenaga kerja yang produktif, sehingga memperlambat laju pertumbuhan ekonomi mereka.

Dampak Kesehatan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja

Faktor kesehatan memiliki peran signifikan dalam menentukan tingkat produktivitas tenaga kerja, yang merupakan salah satu pilar utama dalam pembentukan sistem ekonomi yang stabil. Di Indonesia, misalnya, sektor pertanian dan manufaktur masih menjadi andalan dalam menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Namun, produktivitas pekerja di sektor-sektor ini sangat bergantung pada kesehatan fisik dan mental mereka.

Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Penyakit-penyakit ini tidak hanya menguras sumber daya keluarga, tetapi juga membebani produktivitas tenaga kerja karena tingginya angka ketidakhadiran akibat sakit. Sebagai dampak, perusahaan dan sektor ekonomi negara pun mengalami kerugian ekonomi yang signifikan.

Sebagai perbandingan, negara-negara maju yang memiliki sistem kesehatan yang lebih maju seperti Swedia dan Kanada, telah berhasil menurunkan tingkat penyakit kronis melalui program pencegahan yang efektif, sehingga tenaga kerja mereka lebih produktif dan sistem ekonomi mereka lebih stabil. Sistem ekonomi di negara-negara ini juga lebih tangguh dalam menghadapi krisis kesehatan global, seperti yang terlihat dalam pandemi COVID-19.

Kesehatan sebagai Faktor Penentu Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi suatu negara tidak hanya ditentukan oleh kebijakan ekonomi semata, tetapi juga oleh kualitas kesehatan masyarakatnya. World Health Organization (WHO) telah lama menegaskan bahwa kesehatan yang baik adalah prasyarat utama bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Negara-negara yang gagal dalam memberikan layanan kesehatan yang memadai bagi rakyatnya sering kali tertinggal dalam hal pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline