Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Sistem Ekonomi Indonesia (110): Ekonomi Pasar atau Ekonomi Terencana

Diperbarui: 6 September 2024   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ekonomi Pasar vs. Ekonomi Terencana: Mengapa Pilihan Ekonomi Negara Berbeda?

Dunia ini penuh dengan perbedaan, dari bahasa hingga budaya, dan salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah pilihan sistem ekonomi. Setiap negara di dunia menerapkan pendekatan yang berbeda dalam mengatur ekonominya, yang secara garis besar dapat dikategorikan ke dalam dua model utama: ekonomi pasar dan ekonomi terencana. Dua sistem ini mencerminkan visi yang sangat berbeda tentang bagaimana aktivitas ekonomi harus diatur dan sumber daya didistribusikan. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan dua model ekonomi ini dan mencoba memahami alasan di balik penerapan setiap sistem.

Pengertian Ekonomi Pasar dan Ekonomi Terencana

Ekonomi pasar adalah sistem di mana keputusan ekonomi seperti produksi, distribusi, dan harga barang serta jasa ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu interaksi antara penawaran dan permintaan. Dalam sistem ini, campur tangan pemerintah relatif minim, dan kebebasan individu serta perusahaan dalam membuat keputusan ekonomi dianggap sebagai kunci utama kesejahteraan ekonomi. Negara-negara yang menganut ekonomi pasar, seperti Amerika Serikat dan banyak negara Eropa Barat, percaya bahwa kebebasan ekonomi mendorong inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan.

Di sisi lain, ekonomi terencana (planned economy), atau yang sering disebut sebagai ekonomi komando, adalah sistem di mana pemerintah memiliki kendali penuh atas produksi dan distribusi sumber daya. Pemerintah menetapkan target produksi, mengontrol distribusi barang, dan menentukan harga. Sistem ini biasanya diterapkan di negara-negara dengan ideologi sosialis atau komunis, seperti bekas Uni Soviet dan Republik Rakyat Tiongkok sebelum reformasi ekonomi. Negara-negara dengan ekonomi terencana percaya bahwa dengan mengontrol seluruh aspek ekonomi, pemerintah dapat mencapai kesetaraan sosial dan menghindari ketidakadilan yang sering terjadi di pasar bebas.

Kelebihan dan Kelemahan Ekonomi Pasar

Salah satu argumen terbesar yang mendukung ekonomi pasar adalah kebebasan individu. Dalam sistem ini, perusahaan dan konsumen bebas membuat keputusan ekonomi tanpa campur tangan pemerintah yang signifikan. Kebebasan ini mendorong kompetisi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi dan inovasi. Ketika perusahaan bersaing satu sama lain, mereka didorong untuk menemukan cara-cara baru untuk memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dan kualitas yang lebih baik, sehingga pada akhirnya konsumen diuntungkan.

Selain itu, sistem pasar cenderung lebih responsif terhadap perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika ada permintaan yang meningkat untuk suatu barang atau jasa, perusahaan akan merespons dengan meningkatkan produksi. Mekanisme ini memungkinkan pasar untuk menyesuaikan diri secara cepat terhadap perubahan kondisi ekonomi (Samuelson, 2020). Hal ini sangat berbeda dengan ekonomi terencana, di mana keputusan produksi sering kali tidak dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar yang dinamis.

Namun, ekonomi pasar juga memiliki kelemahan. Salah satu kelemahan utamanya adalah ketidaksetaraan. Dalam sistem pasar bebas, ada kecenderungan untuk menciptakan jurang yang lebar antara yang kaya dan miskin. Tanpa regulasi yang memadai, mereka yang memiliki modal besar dan akses ke sumber daya cenderung menjadi lebih kaya, sementara mereka yang kurang beruntung sering kali terjebak dalam kemiskinan. Ini adalah salah satu alasan mengapa beberapa negara memilih untuk mengadopsi model ekonomi yang lebih terencana, guna menghindari ketimpangan ekonomi yang ekstrem.

Kelebihan dan Kelemahan Ekonomi Terencana

Ekonomi terencana memiliki keuntungan yang berbeda dari ekonomi pasar. Salah satu keunggulan utamanya adalah distribusi kekayaan yang lebih merata. Dengan pemerintah yang mengendalikan sumber daya, distribusi barang dan jasa dapat direncanakan dengan lebih baik, sehingga memastikan bahwa setiap warga negara menerima bagian yang adil. Sistem ini dirancang untuk menghindari konsentrasi kekayaan di tangan sedikit orang dan memastikan kesejahteraan sosial secara lebih merata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline