Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Sistem Ekonomi Indonesia (53): UMKM Penopang Sistem Ekonomi

Diperbarui: 20 Agustus 2024   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Peran UMKM dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia selama beberapa dekade. Di tengah upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, peran UMKM semakin vital. UMKM tidak hanya berperan sebagai penggerak ekonomi nasional tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat mempromosikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Kontribusi UMKM terhadap Perekonomian

Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, sektor ini juga menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 97% tenaga kerja di Indonesia. Fakta ini menunjukkan bahwa UMKM tidak hanya menjadi penyokong ekonomi tetapi juga memainkan peran penting dalam mengurangi pengangguran dan ketimpangan sosial.

Namun, kontribusi UMKM tidak berhenti hanya pada angka-angka tersebut. UMKM juga berperan penting dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang sangat relevan dalam konteks UMKM.

UMKM dan Ekonomi Berkelanjutan

Ekonomi berkelanjutan adalah pendekatan pembangunan yang mengedepankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kelestarian lingkungan. UMKM memiliki potensi besar untuk mendukung ketiga aspek ini. Di bidang ekonomi, UMKM dapat menjadi agen inovasi yang memperkuat daya saing ekonomi nasional melalui produk dan jasa yang lebih ramah lingkungan serta efisien dalam penggunaan sumber daya.

Dari perspektif sosial, UMKM memiliki kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja yang inklusif, terutama bagi masyarakat di pedesaan dan daerah terpencil. Usaha mikro dan kecil sering kali menjadi satu-satunya sumber pendapatan bagi banyak keluarga, terutama di daerah yang belum tersentuh oleh industri besar. Dengan adanya pemberdayaan ekonomi di tingkat lokal, ketimpangan ekonomi dapat diminimalisir, menciptakan keseimbangan yang lebih adil di seluruh wilayah Indonesia.

Di sisi lingkungan, meskipun banyak UMKM yang masih menggunakan metode produksi yang tradisional, semakin banyak pelaku UMKM yang mulai mengadopsi praktik ramah lingkungan. Misalnya, sektor kerajinan tangan dan makanan tradisional kini mulai memperhatikan aspek keberlanjutan dengan menggunakan bahan baku yang bersumber secara etis dan ramah lingkungan. Beberapa UMKM bahkan telah beralih ke produksi hijau dengan menggunakan energi terbarukan atau mengurangi limbah produksi mereka.

Tantangan yang Dihadapi UMKM

Meskipun peran UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sangat besar, sektor ini juga menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan akses terhadap pembiayaan. Banyak pelaku UMKM yang kesulitan mendapatkan modal usaha dari perbankan karena dianggap berisiko tinggi. Padahal, akses keuangan yang lebih baik dapat meningkatkan kapasitas produksi dan inovasi di sektor ini, yang pada akhirnya mendukung ekonomi berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline