Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Sistem Ekonomi Indonesia (41), Tantang Implementasi SE Syari'ah

Diperbarui: 17 Agustus 2024   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sistem ekonomi syariah telah menjadi sorotan utama dalam beberapa dekade terakhir di Indonesia. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, potensi pengembangan ekonomi syariah di tanah air sangat besar. Namun, meskipun minat terhadap sistem ekonomi ini terus meningkat, implementasi ekonomi syariah di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang signifikan.

1. Kurangnya Literasi dan Edukasi Ekonomi Syariah

Salah satu tantangan terbesar dalam implementasi sistem ekonomi syariah di Indonesia adalah rendahnya tingkat literasi masyarakat tentang prinsip-prinsip ekonomi syariah. Banyak masyarakat, termasuk pelaku ekonomi, belum memahami secara mendalam apa yang dimaksud dengan ekonomi syariah dan bagaimana sistem ini berbeda dari sistem ekonomi konvensional.

Literasi yang rendah ini berdampak pada lambatnya adopsi ekonomi syariah dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam sektor perbankan dan keuangan. Padahal, ekonomi syariah menawarkan alternatif yang dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang lebih merata bagi masyarakat. Tanpa pemahaman yang memadai, banyak individu yang masih ragu untuk menggunakan produk-produk keuangan syariah, sehingga menghambat pertumbuhan pasar ini.

2. Regulasi yang Kompleks dan Berlapis

Meskipun pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan ekonomi syariah, regulasi yang kompleks dan berlapis-lapis masih menjadi hambatan. Implementasi regulasi yang kurang terintegrasi antara berbagai sektor menyebabkan ketidakpastian hukum bagi pelaku ekonomi syariah.

Sebagai contoh, industri perbankan syariah sering kali harus menghadapi tumpang tindih regulasi antara otoritas keuangan syariah dan otoritas keuangan konvensional. Hal ini menyebabkan pelaku industri harus menjalani proses yang lebih panjang dan rumit dalam memenuhi kewajiban regulasi mereka, yang pada gilirannya mengurangi daya saing ekonomi syariah di pasar domestik.

3. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang Kompeten

Tantangan lainnya dalam implementasi sistem ekonomi syariah di Indonesia adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam bidang ini. Meskipun semakin banyak universitas dan lembaga pendidikan yang menawarkan program studi ekonomi syariah, jumlah lulusan yang memiliki keahlian yang mumpuni masih relatif kecil dibandingkan dengan permintaan yang ada di lapangan.

SDM yang kompeten sangat diperlukan untuk menjalankan lembaga-lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah, asuransi syariah, dan pasar modal syariah. Selain itu, para profesional ini juga harus mampu menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam berbagai sektor ekonomi, seperti agribisnis, manufaktur, dan perdagangan internasional.

4. Persaingan dengan Sistem Ekonomi Konvensional

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline