Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Sistem Ekonomi Indonesia (28): Pentingnya Pengawasan dalam SE Ter-Desentralisasi

Diperbarui: 15 Agustus 2024   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sistem ekonomi terdesentralisasi telah menjadi topik yang semakin relevan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan munculnya teknologi blockchain, mata uang kripto, dan platform peer-to-peer lainnya. Desentralisasi ekonomi dianggap sebagai alternatif yang menarik dari sistem ekonomi terpusat karena menawarkan transparansi, efisiensi, dan kebebasan yang lebih besar kepada pelaku ekonomi. Namun, meskipun memiliki banyak potensi, desentralisasi ekonomi juga memunculkan tantangan baru, terutama dalam hal pengawasan dan regulasi.

Apa Itu Sistem Ekonomi Terdesentralisasi?

Sistem ekonomi terdesentralisasi adalah model ekonomi di mana pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya tidak berada di tangan otoritas pusat atau pemerintah, tetapi tersebar di antara individu atau entitas yang terlibat dalam pasar. Dalam sistem ini, pelaku ekonomi memiliki kendali yang lebih besar atas aset dan keputusan mereka, tanpa terlalu banyak intervensi dari lembaga pusat.

Desentralisasi ekonomi sering kali dimungkinkan oleh teknologi baru, seperti blockchain dan kontrak pintar (smart contracts), yang memungkinkan transaksi dan aktivitas ekonomi dilakukan tanpa perantara. Dalam konteks ini, mata uang kripto, seperti Bitcoin dan Ethereum, telah menjadi contoh nyata dari bagaimana desentralisasi dapat bekerja dalam sistem keuangan. Platform peer-to-peer lainnya, seperti sistem pinjaman berbasis komunitas atau perdagangan barang dan jasa secara langsung, juga berfungsi dengan prinsip yang sama.

Tantangan dalam Sistem Ekonomi Terdesentralisasi

Meskipun banyak potensi keuntungan dari sistem terdesentralisasi, seperti pengurangan biaya transaksi, peningkatan efisiensi, dan peningkatan kebebasan individu, tantangan besar muncul dalam hal pengawasan dan regulasi. Karena tidak ada otoritas pusat yang bertanggung jawab secara langsung, pengawasan terhadap aktivitas ekonomi yang terjadi dalam sistem ini menjadi lebih kompleks.

Salah satu risiko utama adalah munculnya praktik-praktik tidak etis atau bahkan ilegal dalam sistem ekonomi terdesentralisasi. Tanpa pengawasan yang memadai, ada kemungkinan terjadinya pencucian uang, pendanaan terorisme, penipuan, dan pelanggaran lainnya. 

Sebagai contoh, pada tahun 2021, kasus-kasus penipuan kripto meningkat secara signifikan, dengan pelaku kejahatan memanfaatkan kelemahan dalam pengawasan untuk mencuri aset dari investor. Laporan dari Chainalysis menunjukkan bahwa penipuan kripto menyebabkan kerugian global mencapai lebih dari $14 miliar pada tahun 2021.

Selain itu, kurangnya regulasi yang jelas dan standar pengawasan dapat menciptakan ketidakpastian di pasar. Hal ini dapat menyebabkan volatilitas harga yang ekstrem, seperti yang sering terlihat pada mata uang kripto, di mana nilai aset dapat berfluktuasi secara drastis dalam waktu singkat, menciptakan risiko besar bagi investor.

Mengapa Pengawasan Diperlukan dalam Sistem Ekonomi Terdesentralisasi?

Pengawasan memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan dalam sistem ekonomi, baik yang terpusat maupun terdesentralisasi. Dalam sistem terdesentralisasi, pengawasan diperlukan untuk mencegah penyalahgunaan, melindungi investor, dan memastikan bahwa aktivitas ekonomi dilakukan dengan cara yang transparan dan etis.

  1. Mencegah Penipuan dan Penyalahgunaan: Salah satu fungsi utama pengawasan adalah untuk mencegah penipuan dan praktik tidak etis lainnya. Dalam sistem terdesentralisasi, di mana transaksi sering kali dilakukan secara anonim atau semi-anonim, risiko penipuan meningkat. Pengawasan yang ketat dapat membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan dan mengambil tindakan sebelum kerugian lebih lanjut terjadi.
  2. Melindungi Konsumen dan Investor: Pengawasan yang baik juga penting untuk melindungi konsumen dan investor dari risiko yang tidak terduga. Dengan adanya regulasi yang jelas, konsumen dapat merasa lebih aman dalam bertransaksi, sementara investor memiliki perlindungan terhadap potensi kerugian yang disebabkan oleh volatilitas pasar atau praktik manipulatif.
  3. Mendorong Transparansi: Pengawasan juga dapat mendorong transparansi dalam sistem ekonomi terdesentralisasi. Dengan adanya audit dan pelaporan yang memadai, pelaku pasar dapat memperoleh informasi yang akurat dan andal, yang pada gilirannya akan membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dan lebih berinformasi.
  4. Meningkatkan Stabilitas Pasar: Stabilitas pasar adalah salah satu tujuan utama dari pengawasan. Dengan regulasi yang tepat, risiko volatilitas harga yang ekstrem dapat dikurangi, sehingga pasar menjadi lebih stabil dan investor dapat berpartisipasi dengan lebih percaya diri. Stabilitas ini juga penting untuk menarik investasi jangka panjang yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline