Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Sistem Ekonomi Indonesia (16), Seberapa Efektif Kapitalisme.

Diperbarui: 12 Agustus 2024   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Efektivitas Sistem Ekonomi Kapitalis di Negara Berkembang seperti Indonesia

Sistem ekonomi kapitalis, dengan segala dinamikanya, telah menjadi dominan dalam perekonomian global. Sistem ini, yang didasarkan pada kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi dan pasar bebas, telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di banyak negara maju. Namun, pertanyaannya adalah: seberapa efektifkah sistem ekonomi kapitalis dalam konteks negara berkembang seperti Indonesia?

Kapitalisme dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Kapitalisme sering dikaitkan dengan peningkatan produktivitas, inovasi, dan efisiensi. Di Indonesia, penerapan sistem ekonomi kapitalis telah mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan, terutama sejak era Orde Baru. Dengan kebijakan liberalisasi ekonomi dan privatisasi, Indonesia berhasil menarik investasi asing dalam jumlah besar, yang berkontribusi pada pembangunan infrastruktur, industrialisasi, dan penciptaan lapangan kerja.

Sektor-sektor seperti manufaktur, pertambangan, dan jasa mengalami perkembangan pesat, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Pertumbuhan ekonomi yang stabil, meskipun kadang terganggu oleh krisis ekonomi global, telah meningkatkan pendapatan per kapita dan mengurangi tingkat kemiskinan secara keseluruhan.

Namun, pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh kapitalisme juga membawa tantangan tersendiri. Ketergantungan pada investasi asing dan pasar global membuat ekonomi Indonesia rentan terhadap guncangan eksternal, seperti krisis finansial dan fluktuasi harga komoditas. Selain itu, meskipun terjadi peningkatan pendapatan, ketimpangan ekonomi justru semakin lebar, dengan sebagian besar kekayaan terkonsentrasi di tangan segelintir elit ekonomi.

Ketimpangan Ekonomi: Dampak dari Kapitalisme?

Salah satu kritik utama terhadap sistem ekonomi kapitalis adalah potensinya untuk menciptakan ketimpangan ekonomi. Di Indonesia, ketimpangan ini terlihat jelas, baik antara daerah perkotaan dan pedesaan, maupun antar kelas sosial. Pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh sektor-sektor tertentu, seperti pertambangan dan properti, sering kali hanya menguntungkan segelintir orang, sementara masyarakat miskin tetap terpinggirkan.

Ketimpangan ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan masyarakat, tetapi juga dapat memicu ketidakstabilan sosial dan politik. Ketidakpuasan terhadap distribusi kekayaan yang tidak merata dapat menyebabkan ketegangan sosial dan menghambat upaya pemerintah dalam menciptakan pembangunan yang inklusif.

Selain itu, ketimpangan ekonomi juga memengaruhi akses masyarakat terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan. Di bawah sistem kapitalis, layanan ini sering kali didominasi oleh sektor swasta, yang membuatnya tidak terjangkau bagi masyarakat miskin. Akibatnya, mobilitas sosial menjadi terbatas, dan siklus kemiskinan terus berlanjut.

Efisiensi Pasar dan Kesenjangan Struktural

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline