Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Pengaruh Kondisi Ekonomi Berbasis Rumah Tangga Terhadap Kualitas Hidup Manusia Indonesia

Diperbarui: 10 Agustus 2024   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kondisi ekonomi berbasis rumah tangga memainkan peran penting dalam menentukan kualitas hidup manusia, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Kualitas hidup tidak hanya ditentukan oleh pendapatan individu, tetapi juga oleh bagaimana sumber daya ekonomi dikelola dalam satu rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

Tingkat Pendapatan dan Kualitas Hidup

Tingkat pendapatan rumah tangga adalah salah satu indikator utama dari kualitas hidup. Di Indonesia, rumah tangga dengan pendapatan rendah cenderung menghadapi tantangan lebih besar dalam memenuhi kebutuhan dasar. Ketika pendapatan tidak mencukupi, keluarga mungkin kesulitan untuk menyediakan makanan bergizi, pendidikan yang layak, dan perawatan kesehatan yang memadai, yang semuanya berkontribusi langsung terhadap kualitas hidup.

  • Kesenjangan Pendapatan: Ketimpangan pendapatan yang masih tinggi di Indonesia menyebabkan perbedaan signifikan dalam kualitas hidup antar rumah tangga. Rumah tangga dengan pendapatan tinggi memiliki akses yang lebih baik terhadap layanan dan fasilitas, sementara rumah tangga berpendapatan rendah sering kali terjebak dalam siklus kemiskinan yang sulit diputus.
  • Kemiskinan dan Ketahanan Pangan: Rumah tangga miskin sering kali mengalami ketahanan pangan yang rendah, yang berarti mereka tidak memiliki akses yang cukup terhadap makanan yang bergizi dan aman. Hal ini berdampak langsung pada kesehatan dan perkembangan anak-anak di dalam rumah tangga tersebut, yang pada gilirannya mempengaruhi kualitas hidup mereka dalam jangka panjang.

Alokasi Anggaran Rumah Tangga

Bagaimana rumah tangga mengalokasikan pendapatan mereka juga sangat mempengaruhi kualitas hidup. Dalam banyak kasus, rumah tangga di Indonesia harus membuat keputusan sulit tentang bagaimana membelanjakan pendapatan mereka yang terbatas.

  • Prioritas Kebutuhan: Rumah tangga dengan pendapatan terbatas sering kali harus memprioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal, sementara kebutuhan lain seperti pendidikan dan kesehatan mungkin diabaikan atau dianggap sebagai prioritas kedua. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya kualitas hidup dalam jangka panjang karena tidak terpenuhinya kebutuhan yang penting untuk pengembangan manusia.
  • Pengeluaran untuk Pendidikan: Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup. Rumah tangga yang mampu mengalokasikan sebagian dari pendapatan mereka untuk pendidikan cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik, karena pendidikan membuka peluang untuk pekerjaan yang lebih baik dan pendapatan yang lebih tinggi di masa depan.
  • Pengeluaran Kesehatan: Rumah tangga yang tidak mampu mengalokasikan dana yang cukup untuk perawatan kesehatan mungkin menghadapi masalah serius ketika ada anggota keluarga yang sakit. Tanpa akses ke perawatan kesehatan yang memadai, penyakit yang seharusnya bisa dicegah atau diobati dapat menjadi masalah yang lebih besar, menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Akses terhadap Layanan Publik

Akses terhadap layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sangat bergantung pada kondisi ekonomi rumah tangga. Rumah tangga dengan kondisi ekonomi yang baik memiliki akses yang lebih mudah terhadap layanan-layanan ini, sementara rumah tangga yang kurang mampu sering kali menghadapi hambatan yang signifikan.

  • Pendidikan: Meskipun pendidikan dasar gratis disediakan oleh pemerintah, banyak rumah tangga yang masih harus menanggung biaya tambahan seperti seragam, buku, dan transportasi. Bagi rumah tangga dengan kondisi ekonomi yang lemah, biaya-biaya ini bisa menjadi beban yang berat, sehingga menghalangi akses anak-anak mereka terhadap pendidikan yang layak.
  • Kesehatan: Akses terhadap layanan kesehatan juga sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Meskipun ada program seperti BPJS Kesehatan yang bertujuan untuk menyediakan akses kesehatan bagi semua warga negara, rumah tangga miskin sering kali kesulitan membayar biaya tambahan atau tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan yang memadai di daerah terpencil.
  • Infrastruktur: Ketersediaan dan kualitas infrastruktur seperti air bersih, sanitasi, dan transportasi juga mempengaruhi kualitas hidup. Rumah tangga dengan kondisi ekonomi yang baik cenderung tinggal di daerah dengan infrastruktur yang lebih baik, sementara rumah tangga miskin mungkin harus hidup tanpa akses yang memadai ke layanan dasar ini, yang berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Pengaruh Krisis Ekonomi terhadap Rumah Tangga

Krisis ekonomi, seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19, memiliki dampak signifikan terhadap kondisi ekonomi rumah tangga dan, akibatnya, terhadap kualitas hidup. Banyak rumah tangga kehilangan pendapatan akibat pemutusan hubungan kerja atau penurunan aktivitas ekonomi, yang menyebabkan penurunan drastis dalam kualitas hidup.

  • Pengangguran dan Ketidakstabilan Pendapatan: Pengangguran yang tinggi selama krisis ekonomi menyebabkan banyak rumah tangga kehilangan sumber pendapatan utama mereka, yang memaksa mereka untuk mengurangi pengeluaran dan hidup dalam kondisi yang lebih sulit. Penurunan pendapatan ini sering kali menyebabkan penurunan dalam akses terhadap kebutuhan dasar, yang pada gilirannya menurunkan kualitas hidup.
  • Krisis Kesehatan: Krisis ekonomi sering kali disertai dengan krisis kesehatan, karena rumah tangga tidak mampu membayar biaya perawatan kesehatan atau akses ke fasilitas kesehatan yang terbatas. Hal ini meningkatkan risiko penyakit dan kematian, terutama di kalangan rumah tangga yang paling rentan.

Kondisi ekonomi berbasis rumah tangga memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas hidup manusia di Indonesia. Tingkat pendapatan, alokasi anggaran, dan akses terhadap layanan publik semuanya berkontribusi terhadap kesejahteraan individu dan keluarga. Untuk meningkatkan kualitas hidup di seluruh negeri, diperlukan kebijakan yang tidak hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga memastikan bahwa semua rumah tangga memiliki akses yang adil terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang memadai. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang mendukung pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup seluruh warga negara Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline