Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Angka Kematian Bayi, Yankes dan Kualitas Hidup: Perspektif Ilmu Ekonomi

Diperbarui: 6 Agustus 2024   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Angka Kematian Bayi, Kualitas Layanan Kesehatan, dan Kualitas Hidup Manusia di Suatu Negara

Kualitas hidup manusia adalah konsep multidimensional yang mencakup berbagai aspek kehidupan yang mempengaruhi kesejahteraan dan kebahagiaan individu dalam masyarakat. Salah satu indikator yang penting dalam mengukur kualitas hidup adalah angka kematian bayi. Angka kematian bayi merupakan jumlah kematian bayi di bawah usia satu tahun per seribu kelahiran hidup dalam suatu periode tertentu. Angka ini bukan hanya mencerminkan kesehatan bayi secara langsung, tetapi juga mencerminkan kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan di suatu negara.

Kualitas layanan kesehatan, termasuk aksesibilitas, ketersediaan, dan keberlanjutannya, merupakan faktor penting yang memengaruhi angka kematian bayi. Negara-negara dengan sistem kesehatan yang kuat cenderung memiliki angka kematian bayi yang lebih rendah karena masyarakatnya memiliki akses yang lebih baik terhadap perawatan prenatal dan neonatal yang diperlukan. Faktor-faktor seperti infrastruktur kesehatan, pendidikan kesehatan masyarakat, dan kebijakan kesehatan publik juga berperan dalam menentukan kualitas layanan kesehatan suatu negara.

Kaitannya dengan kualitas hidup manusia, angka kematian bayi yang tinggi dapat menjadi indikator bahwa masyarakat tersebut menghadapi tantangan signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Angka kematian bayi yang tinggi tidak hanya mencerminkan masalah kesehatan yang mendasarinya, tetapi juga dapat menunjukkan adanya ketimpangan sosial, ekonomi, dan akses terhadap layanan kesehatan di dalam suatu negara.

Peningkatan kualitas hidup manusia berarti tidak hanya mengurangi angka kematian bayi, tetapi juga meningkatkan akses terhadap pendidikan, perumahan layak, pekerjaan yang layak, keamanan pangan, dan keadilan sosial. Intervensi yang berhasil dalam mengurangi angka kematian bayi sering kali melibatkan upaya lintas sektor yang meliputi investasi dalam infrastruktur kesehatan, program pendidikan kesehatan masyarakat, dan kebijakan ekonomi yang inklusif.

Dalam konteks globalisasi dan pembangunan berkelanjutan, negara-negara sering kali berusaha untuk mencapai target-target pembangunan berkelanjutan, termasuk mengurangi angka kematian bayi sebagai bagian dari upaya mereka untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara menyeluruh. Kolaborasi internasional dalam transfer teknologi dan pengetahuan, serta dukungan finansial untuk pengembangan infrastruktur kesehatan yang berkelanjutan, menjadi krusial dalam mencapai tujuan tersebut.

Angka kematian bayi dan kualitas layanan kesehatan merupakan indikator penting dalam mengukur kualitas hidup manusia di suatu negara. Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia harus menyertakan strategi untuk mengurangi angka kematian bayi dan meningkatkan akses serta kualitas layanan kesehatan secara menyeluruh. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kesehatan individu, tetapi juga memperkuat fondasi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Perbandingan Angka Kematian Bayi, Kualitas Layanan Kesehatan, dan Kualitas Hidup Manusia di Berbagai Negara

Perbandingan angka kematian bayi di berbagai negara memberikan gambaran tentang kualitas layanan kesehatan dan kualitas hidup manusia yang sangat beragam di seluruh dunia. Angka kematian bayi, yang mengukur jumlah kematian bayi di bawah usia satu tahun per seribu kelahiran hidup, adalah indikator kritis yang mencerminkan kesehatan masyarakat, efisiensi sistem kesehatan, serta kondisi sosial dan ekonomi suatu negara.

Negara-negara maju umumnya memiliki angka kematian bayi yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara berkembang. Misalnya, negara-negara seperti Norwegia, Jepang, dan Kanada memiliki angka kematian bayi yang sangat rendah, seringkali kurang dari 5 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Hal ini mencerminkan layanan kesehatan yang berkualitas tinggi, termasuk akses yang luas terhadap perawatan prenatal dan postnatal, serta fasilitas medis yang canggih dan tenaga medis yang terlatih. Selain itu, negara-negara ini biasanya memiliki program kesehatan masyarakat yang kuat dan sistem perlindungan sosial yang baik, yang semuanya berkontribusi pada rendahnya angka kematian bayi.

Sebaliknya, banyak negara berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Latin masih menghadapi tantangan besar dalam mengurangi angka kematian bayi. Di beberapa negara seperti Nigeria, Pakistan, dan Haiti, angka kematian bayi dapat mencapai lebih dari 50 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian bayi di negara-negara ini sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai, kekurangan tenaga medis yang terlatih, infrastruktur kesehatan yang buruk, serta tingkat pendidikan dan kesadaran kesehatan yang rendah di kalangan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline