Dimensi kualitas hidup manusia dalam aspek lingkungan adalah salah satu komponen penting yang berperan dalam menentukan kesejahteraan individu dan masyarakat. Dari perspektif ilmu ekonomi lingkungan yang sehat berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas, kesehatan dan stabilitas ekonomi jangka panjang.
Lingkungan yang bersih dan sehat menyediakan sumber daya alam yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari dan kegiatan ekonomi. Sumber daya seperti air bersih, udara segar dan tanah yang subur merupakan fondasi bagi produksi pertanian, industri dan jasa. Ekonom seperti Herman Daly menekankan pentingnya ekonomi yang berkelanjutan yang mempertimbangkan batasan ekologis dan memastikan bahwa sumber daya alam dikelola secara berkelanjutan untuk mendukung generasi sekarang dan yang akan datang (Daly, 1996).
Polusi lingkungan, baik itu udara, air, atau tanah memiliki dampak langsung terhadap kesehatan manusia dan produktivitas ekonomi. Polusi udara misalnya dapat menyebabkan penyakit pernapasan yang mengurangi produktivitas tenaga kerja dan meningkatkan biaya perawatan kesehatan. Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa polusi udara menyebabkan jutaan kematian setiap tahun dan biaya ekonomi yang signifikan akibat hilangnya produktivitas dan peningkatan biaya kesehatan (WHO, 2018).
Selain itu perubahan iklim juga merupakan ancaman besar bagi kesejahteraan ekonomi dan kualitas hidup. Perubahan iklim dapat mengakibatkan bencana alam yang merusak infrastruktur, mengganggu produksi pertanian dan memaksa perpindahan populasi. Ekonom seperti Nicholas Stern telah menyoroti bahwa biaya ekonomi dari tidak bertindak terhadap perubahan iklim jauh lebih besar daripada biaya untuk mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi (Stern, 2007).
Investasi dalam infrastruktur hijau dan energi terbarukan dapat memberikan manfaat ekonomi jangka panjang. Misalnya energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil menurunkan emisi karbon dan menciptakan lapangan kerja baru. Data dari International Renewable Energy Agency (IRENA) menunjukkan bahwa sektor energi terbarukan mempekerjakan jutaan orang di seluruh dunia dan merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang penting (IRENA, 2020).
Indikator lingkungan yang sering digunakan untuk mengukur kualitas hidup termasuk kualitas udara, akses terhadap air bersih, pengelolaan limbah dan keberlanjutan ekosistem. Negara-negara dengan indikator lingkungan yang baik biasanya memiliki kebijakan yang kuat dalam perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan (UNEP, 2020).
Sebagai contoh negara-negara seperti Swedia, Norwegia, dan Finlandia sering menempati peringkat tinggi dalam indeks kualitas lingkungan global karena kebijakan lingkungan yang progresif dan investasi dalam teknologi hijau (UNDP, 2023).
Secara keseluruhan lingkungan yang sehat adalah dimensi penting dari kualitas hidup yang mempengaruhi kesejahteraan individu dan stabilitas ekonomi. Kebijakan yang mendukung perlindungan lingkungan, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan mitigasi perubahan iklim adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup dan memastikan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif (Daly, 1996; Stern, 2007; UNEP, 2020; UNDP, 2023).
Lingkungan merupakan salah satu aspek utama yang mempengaruhi kualitas hidup manusia. Keberadaan lingkungan yang sehat, bersih, dan terjaga tidak hanya mendukung kesehatan fisik dan mental, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Pengaruh Lingkungan terhadap Kualitas Hidup
- Kesehatan Fisik
Lingkungan yang bersih dan sehat sangat penting untuk kesehatan fisik manusia. Polusi udara, air, dan tanah dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti asma, kanker, dan penyakit jantung. Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai mengurangi risiko penyakit menular dan meningkatkan kualitas hidup. Udara yang segar dan lingkungan yang bebas polusi mendukung kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan, serta mengurangi beban kesehatan masyarakat.
- Kesehatan Mental