Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Kualitas Hidup Manusia versi Ilmu Ekonomi

Diperbarui: 4 Agustus 2024   00:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kualitas hidup menurut teori ilmu ekonomi adalah konsep yang mencakup berbagai dimensi kesejahteraan individu dan masyarakat. Definisi ini tidak hanya mencakup aspek ekonomi, tetapi juga mencakup aspek sosial dan lingkungan yang mempengaruhi kesejahteraan manusia secara keseluruhan.

Amartya Sen, seorang ekonom terkemuka, mengusulkan konsep "capability approach" yang menekankan bahwa kualitas hidup ditentukan oleh kemampuan individu untuk mencapai fungsi-fungsi yang mereka nilai penting dalam hidup mereka. Sen berargumen bahwa kebebasan substantif untuk memilih dan mengejar tujuan hidup adalah inti dari kualitas hidup (Sen, 1999). Pendekatan ini menunjukkan bahwa kebijakan ekonomi harus difokuskan pada peningkatan kemampuan individu bukan hanya pada peningkatan pendapatan.

Joseph Stiglitz, bersama Amartya Sen dan Jean-Paul Fitoussi mengembangkan kerangka kerja yang lebih komprehensif untuk mengukur kualitas hidup. Mereka berpendapat bahwa indikator tradisional seperti Produk Domestik Bruto (PDB) tidak cukup untuk menggambarkan kesejahteraan secara menyeluruh. Sebagai gantinya, mereka menyarankan penggunaan indikator yang mencakup kesehatan, pendidikan, lingkungan, kesejahteraan subjektif, dan keamanan ekonomi (Stiglitz, Sen, & Fitoussi, 2009).

Michael Todaro dan Stephen Smith dalam buku mereka "Economic Development" menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan dan pemerataan ekonomi sebagai komponen utama dari kualitas hidup. Mereka menggarisbawahi bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan harus mencakup peningkatan kualitas pendidikan, akses terhadap layanan kesehatan dan perlindungan lingkungan (Todaro & Smith, 2015). Distribusi pendapatan yang adil juga dianggap sebagai elemen penting dalam meningkatkan kualitas hidup karena kesenjangan ekonomi yang besar dapat mengurangi kesejahteraan sosial dan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.

Paul Streeten dan rekannya menekankan pendekatan kebutuhan dasar, yang berargumen bahwa kualitas hidup harus diukur berdasarkan sejauh mana kebutuhan dasar manusia terpenuhi. Kebutuhan dasar ini meliputi akses terhadap makanan, air bersih, perumahan yang layak, layanan kesehatan dan pendidikan (Streeten et al., 1981). Pemenuhan kebutuhan dasar dianggap sebagai langkah pertama menuju kesejahteraan yang lebih luas.

Dengan demikian, kualitas hidup menurut teori ilmu ekonomi adalah konsep yang kompleks dan multidimensional. Peningkatan kualitas hidup memerlukan pendekatan holistik yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, distribusi pendapatan yang adil, serta investasi dalam pendidikan dan kesehatan adalah kunci untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik (Sen, 1999; Stiglitz et al., 2009; Todaro & Smith, 2015).

Kualitas hidup adalah konsep yang mencerminkan tingkat kesejahteraan dan kepuasan individu dalam berbagai aspek kehidupan. Para ekonom memandang kualitas hidup sebagai hasil dari interaksi berbagai faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan. Melalui analisis data, pengembangan model, dan teori ekonomi, para ekonom berusaha memahami dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Bagaimana ilmu ekonomi mendefinisikan, mengukur, dan meningkatkan kualitas hidup manusia?

Definisi Kualitas Hidup dalam Ekonomi

Kualitas hidup dalam konteks ekonomi mencakup lebih dari sekadar pendapatan atau kekayaan. Ini melibatkan berbagai dimensi yang berkontribusi terhadap kesejahteraan individu, termasuk kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan hubungan sosial. Para ekonom menggunakan pendekatan multidimensional untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kualitas hidup.

Pendekatan Ekonomi untuk Mengukur Kualitas Hidup

  1. Indikator Ekonomi Tradisional

Pendapatan per kapita dan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita sering digunakan sebagai indikator kesejahteraan ekonomi. Pendapatan yang lebih tinggi biasanya memungkinkan individu untuk mengakses barang dan jasa yang meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun, para ekonom menyadari bahwa pendapatan saja tidak cukup untuk menggambarkan kualitas hidup secara keseluruhan.

  1. Indeks Pembangunan Manusia (HDI)
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline