Kualitas hidup merupakan konsep yang kompleks dan multidimensional yang menarik minat banyak ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti ekonomi, sosiologi, psikologi, kesehatan, dan kebijakan publik. Para ahli telah mengembangkan berbagai teori, model, dan metode untuk memahami, mengukur, dan meningkatkan kualitas hidup. Disini Kita akan mengeksplorasi bagaimana para ahli dari berbagai bidang memahami kualitas hidup dan kontribusi mereka dalam menciptakan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengukur dan meningkatkan kesejahteraan manusia.
Pendekatan Ekonomi
Para ekonom sering kali mendekati kualitas hidup melalui indikator ekonomi seperti pendapatan, pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi. Indeks Pembangunan Manusia (HDI), yang dikembangkan oleh Program Pembangunan PBB (UNDP), adalah salah satu contoh utama dari pendekatan ini. HDI mengukur kualitas hidup berdasarkan tiga dimensi utama: kesehatan (diharapkan umur panjang dan sehat), pendidikan (tahun sekolah rata-rata dan harapan tahun sekolah), dan standar hidup (pendapatan nasional bruto per kapita).
Selain HDI, para ekonom juga menggunakan Indeks Kemiskinan Multidimensional (MPI) yang memperluas pemahaman tentang kemiskinan dengan mempertimbangkan berbagai dimensi seperti akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan standar hidup. Pendekatan ekonomi ini menekankan pentingnya pendapatan dan akses ke sumber daya sebagai faktor utama dalam menentukan kualitas hidup.
Pendekatan Psikologis
Para psikolog seringkali memahami kualitas hidup melalui kesejahteraan subjektif, yang mencakup kebahagiaan, kepuasan hidup, dan kesejahteraan emosional. Salah satu teori utama dalam psikologi adalah teori kesejahteraan subjektif yang dikemukakan oleh Ed Diener, yang menekankan bahwa kualitas hidup tidak hanya ditentukan oleh kondisi eksternal tetapi juga oleh bagaimana individu menilai dan merasakan hidup mereka sendiri.
Pengukuran kesejahteraan subjektif biasanya dilakukan melalui survei dan kuesioner yang meminta responden untuk menilai tingkat kepuasan mereka dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hubungan sosial, pekerjaan, kesehatan, dan lingkungan. Pendekatan ini menyoroti pentingnya pengalaman dan persepsi individu dalam menilai kualitas hidup mereka.
Pendekatan Sosiologis
Para sosiolog melihat kualitas hidup sebagai hasil dari interaksi kompleks antara individu dan struktur sosial. Mereka menekankan pentingnya kapital sosial, jaringan sosial, dan dukungan sosial dalam menentukan kesejahteraan individu. Kapital sosial, yang mencakup hubungan, norma, dan jaringan yang memungkinkan kerjasama dan dukungan timbal balik, dianggap sebagai faktor penting dalam meningkatkan kualitas hidup.
Pendekatan sosiologis juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti kesetaraan, keadilan sosial, dan integrasi sosial. Para ahli sosiologi menyoroti bahwa kualitas hidup tidak hanya bergantung pada kondisi individu tetapi juga pada kondisi masyarakat dan struktur sosial yang mendukung kesejahteraan individu.
Pendekatan Kesehatan