Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

(Urgensi) Pengukuran Kualitas Hidup (13): Kesejahteraan Individu

Diperbarui: 28 Juli 2024   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengukuran kualitas hidup manusia dalam konteks kesejahteraan individu memiliki signifikansi yang besar dalam ilmu ekonomi. Hal ini karena pengukuran tersebut memberikan pandangan mendalam tentang kondisi subjektif dan objektif yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam analisis ekonomi, pengukuran kualitas hidup sering kali digunakan sebagai indikator penting dalam mengukur tingkat kesejahteraan dan perkembangan suatu negara atau masyarakat. Studi ekonomi memperhatikan bahwa kualitas hidup yang tinggi tidak hanya mencakup aspek material seperti pendapatan dan konsumsi, tetapi juga aspek-aspek non-materiil seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan sosial (Smith, 2020).

Pentingnya pengukuran ini terletak pada kemampuannya untuk memberikan gambaran holistik tentang kehidupan individu, yang tidak terbatas pada parameter ekonomi semata. Dengan memperhitungkan aspek-aspek ini, pengukuran kualitas hidup dapat membantu dalam merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan (Jones, 2018). 

Di samping itu, dalam perspektif ekonomi, peningkatan kualitas hidup dapat berdampak positif pada produktivitas ekonomi, karena individu yang hidup dalam kondisi kesejahteraan cenderung lebih produktif dan memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional (Brown, 2019).

Pengukuran kualitas hidup manusia memegang peranan penting dalam menilai kesejahteraan individu dari sudut pandang ilmu ekonomi. Kualitas hidup mencakup berbagai dimensi seperti pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup yang mempengaruhi kebahagiaan dan produktivitas individu (Smith, 2018). Dalam konteks ekonomi, pengukuran ini memungkinkan analisis yang lebih mendalam terhadap distribusi dan efisiensi sumber daya dalam masyarakat (Sen, 1993).

Pentingnya pengukuran ini tidak hanya terbatas pada aspek individual, tetapi juga memiliki implikasi luas terhadap kebijakan publik dan pembangunan ekonomi. Dengan memahami dimensi-dimensi kualitas hidup, pemerintah dapat mengarahkan kebijakan yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan (Acemoglu & Robinson, 2012). 

Misalnya, pengukuran ini memungkinkan evaluasi terhadap efektivitas program-program sosial, serta membantu dalam alokasi sumber daya yang lebih tepat untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat (Krugman, 2009).

Dari sudut pandang ekonomi, peningkatan kualitas hidup manusia juga berpotensi untuk meningkatkan produktivitas ekonomi secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan individu yang hidup dalam kondisi yang lebih baik cenderung lebih produktif dalam berbagai aktivitas ekonomi, yang pada gilirannya dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara (Barro, 1996).

Dalam rangka memastikan keberlanjutan pengukuran ini, diperlukan pendekatan multidimensional yang tidak hanya mengukur aspek material, tetapi juga aspek-aspek non-material yang mempengaruhi kesejahteraan individu secara komprehensif (Katz, 2019). Melalui pendekatan ini, pengukuran kualitas hidup manusia dapat memberikan pandangan yang lebih holistik terhadap kondisi sosial-ekonomi suatu negara (Becker, 1996).

Dengan demikian, pengukuran kualitas hidup manusia tidak hanya relevan dalam memahami kesejahteraan individu secara personal, tetapi juga menjadi landasan penting dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat secara keseluruhan (Arrow, 1973). Dengan demikian, pengukuran kualitas hidup tidak hanya menjadi penting dari sudut pandang kesejahteraan individu, tetapi juga memegang peranan krusial dalam konteks pembangunan ekonomi dan sosial suatu negara.

Dalam dunia yang semakin kompleks, pembangunan ekonomi tidak hanya diukur melalui pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) atau indikator makroekonomi lainnya. Kesejahteraan individu menjadi fokus utama dalam menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline