Pengukuran kualitas hidup manusia memiliki peranan yang krusial dalam melakukan perbandingan antara daerah atau negara dari sudut pandang ilmu ekonomi. Dengan menggunakan indikator seperti Human Development Index (HDI) perbandingan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang perbedaan kualitas hidup dan kesejahteraan antar daerah atau negara (Stiglitz et al., 2009).
HDI misalnya tidak hanya mengukur pendapatan per kapita tetapi juga mencakup aspek-aspek penting seperti harapan hidup dan tingkat pendidikan. Dengan demikian HDI memungkinkan kita untuk membandingkan tingkat perkembangan manusia yang dicapai di berbagai negara atau daerah dan mengevaluasi sejauh mana kebijakan dan program-program pembangunan telah berhasil meningkatkan kualitas hidup masyarakat (UNDP, 2020).
Penggunaan data dari HDI dalam perbandingan ini juga membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kualitas hidup antar daerah atau negara. Misalnya perbedaan dalam akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan bisa menjadi penyebab utama ketimpangan dalam HDI antara negara-negara yang berbeda (Sen, 1999).
Selain HDI Indeks Kemajuan Sosial (Social Progress Index) juga memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk membandingkan performa sosial antar negara atau daerah. Indeks ini mencakup dimensi-dimensi seperti kebutuhan dasar manusia, fondasi kesejahteraan dan peluang yang memberikan gambaran yang lebih luas tentang kondisi sosial masyarakat (Porter et al., 2017).
Di Indonesia data dari Multidimensional Poverty Index (MPI) digunakan untuk membandingkan tingkat kemiskinan multidimensi antar provinsi atau kabupaten. MPI memberikan pengukuran yang lebih mendalam tentang kemiskinan mencakup aspek kesehatan, pendidikan dan standar hidup, yang memungkinkan untuk memahami perbedaan kondisi sosial-ekonomi antar wilayah (BPS, 2020).
Perbandingan kualitas hidup manusia antar daerah atau negara tidak hanya membantu dalam mengevaluasi capaian pembangunan manusia tetapi juga memberikan masukan yang berharga untuk merancang kebijakan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Dengan memanfaatkan data-data ini pemerintah dapat mengidentifikasi area-area di mana perbaikan diperlukan dan mengalokasikan sumber daya secara optimal untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh (Stiglitz et al., 2009).
Pengukuran kualitas hidup manusia dari perspektif perbandingan antar daerah atau negara adalah pendekatan penting dalam mengevaluasi dan memahami tingkat kesejahteraan dan kemajuan sosial. Pendekatan ini menawarkan wawasan tentang bagaimana kondisi kehidupan dapat bervariasi dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup di berbagai wilayah. Pentingnya dan pendekatan pengukuran kualitas hidup dari perspektif perbandingan antar daerah/negara dapat dilihat dari beberapa aspek:
1. Definisi Kualitas Hidup
Kualitas hidup adalah konsep multidimensi yang mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk kesehatan, pendidikan, standar hidup, kebahagiaan, dan kesejahteraan emosional. Kualitas hidup sering diukur dengan berbagai indikator yang mencerminkan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
2. Pentingnya Perbandingan Antar Daerah/Negara
- Identifikasi Kesenjangan: Perbandingan antar daerah atau negara memungkinkan untuk mengidentifikasi kesenjangan dalam kualitas hidup dan mengungkap ketidaksetaraan yang mungkin ada. Hal ini penting untuk menyusun kebijakan yang lebih adil dan inklusif.
- Pembelajaran dan Inovasi Kebijakan: Daerah atau negara dapat mempelajari dari praktik terbaik (best practices) yang diterapkan di wilayah lain untuk meningkatkan kualitas hidup. Inovasi dalam kebijakan dapat diadopsi dan disesuaikan dengan konteks lokal.
- Pemantauan Kemajuan: Melalui perbandingan, kemajuan dalam peningkatan kualitas hidup dapat dipantau dari waktu ke waktu, membantu mengevaluasi efektivitas program dan kebijakan yang telah diterapkan.
3. Indeks Pengukuran Kualitas Hidup