Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Economic Multiplier Effect dari Idul Adha

Diperbarui: 16 Juni 2024   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Economic Multiplier Effect dari Idul Adha

Idul Adha, salah satu perayaan terbesar dalam Islam, memiliki dampak ekonomi yang signifikan di berbagai negara dengan populasi Muslim besar. Selain aspek keagamaan, Idul Adha juga memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian melalui berbagai aktivitas yang terkait dengan perayaan ini, seperti pembelian hewan kurban, peningkatan konsumsi rumah tangga, dan aktivitas perdagangan yang meningkat. Artikel ini akan mengulas bagaimana Idul Adha memicu efek multiplier ekonomi, memperkuat daya beli masyarakat, serta memberikan dampak jangka panjang bagi perekonomian lokal dan nasional.

Konsep Efek Multiplier Ekonomi

Dalam ilmu ekonomi, efek multiplier mengacu pada fenomena di mana peningkatan pengeluaran di suatu sektor ekonomi menghasilkan peningkatan pengeluaran di sektor lain, yang pada akhirnya memperbesar dampak keseluruhan pada perekonomian. Misalnya, ketika seseorang membeli hewan kurban, uang yang dibelanjakan akan mengalir ke peternak, pedagang, dan akhirnya ke sektor-sektor terkait seperti transportasi, pengolahan daging, dan ritel. Setiap tahap dalam rantai ini memicu pengeluaran tambahan yang memperbesar dampak ekonomi secara keseluruhan.

Dampak Ekonomi dari Pembelian Hewan Kurban

Setiap tahun, jutaan umat Muslim di seluruh dunia membeli hewan kurban seperti sapi, kambing, dan domba untuk disembelih pada hari raya Idul Adha. Pembelian hewan kurban ini menciptakan permintaan yang tinggi dan berdampak langsung pada sektor peternakan. Di Indonesia, misalnya, pada tahun 2023 dilaporkan bahwa sekitar 2,5 juta ekor hewan kurban disembelih . Dengan harga rata-rata seekor sapi sekitar Rp20 juta dan kambing Rp3 juta, transaksi ekonomi yang terjadi mencapai triliunan rupiah.

Peningkatan Konsumsi dan Perdagangan

Selain pembelian hewan kurban, Idul Adha juga mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga. Keluarga-keluarga membeli bahan makanan tambahan, bumbu masakan, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada periode menjelang Idul Adha, terjadi peningkatan penjualan ritel hingga 20% . Sektor perdagangan, terutama pasar tradisional dan supermarket, merasakan dampak positif ini dengan lonjakan penjualan yang signifikan.

Dampak Pada Sektor Transportasi dan Logistik

Distribusi hewan kurban dari peternak ke konsumen membutuhkan jasa transportasi dan logistik yang memadai. Selama Idul Adha, permintaan terhadap jasa transportasi meningkat, baik untuk pengiriman hewan kurban maupun bahan makanan dan barang-barang lainnya. Sektor ini mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan, yang selanjutnya memperkuat efek multiplier dengan menciptakan lapangan kerja sementara dan meningkatkan pendapatan para pekerja.

Dampak Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline