Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

1 Zulhijjah

Diperbarui: 8 Juni 2024   04:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1 Zulhijjah: Hari Penuh Makna

Pagi menyapa dengan lembut, di awal Zulhijjah,
Langit biru terhampar, memanggil hati yang berserah.
Angin membawa pesan dari masa yang penuh berkah,
Mengajak kita merenung, dalam doa yang melimpah.

Langit senja memerah, menanti sang fajar,
Hari ini, kita memulai perjalanan yang besar.
Di setiap jejak langkah, tertulis kisah ikhlas,
Menghidupkan kembali semangat yang tak pernah lepas.

Hari pertama bulan suci, bulan pengorbanan,
Mengingatkan kita pada Ibrahim dan Ismail,
Kisah cinta dan ketaatan tanpa batasan,
Menjadi teladan, dalam iman yang mengalir.

Di pagi Zulhijjah, doa-doa melangit tinggi,
Menyatu dalam harapan dan cinta yang suci.
Kaum muslimin bersiap, menunaikan panggilan,
Menuju Ka'bah, rumah Tuhan yang agung dan abadi.

Terdengar takbir menggema, memenuhi angkasa,
Mengiringi hati yang penuh dengan cinta.
Dalam setiap helaan napas, tersimpan doa mulia,
Semoga kita menjadi hamba yang penuh asa.

1 Zulhijjah, awal dari pengorbanan suci,
Mengingatkan kita untuk selalu berbagi.
Dalam setiap sedekah, dalam setiap amal,
Tercermin keikhlasan, di jalan yang kekal.

Mari kita sambut hari ini dengan hati bersih,
Memohon ampun, berdoa dalam sunyi.
Semoga berkah dan rahmat melimpah,
Mengiringi langkah kita, menuju surga yang indah.

Penutup

Hari pertama Zulhijjah mengajak kita untuk merenung dan bersyukur, menghidupkan kembali semangat pengorbanan dan ketaatan. Dalam keindahan pagi yang penuh berkah, kita berdoa dan berharap, semoga segala kebaikan menyertai langkah kita di bulan yang suci ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline