Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Pengaruh Tapera terhadap Harga Properti di Indonesia

Diperbarui: 31 Mei 2024   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia untuk membantu masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, dalam memiliki rumah layak huni. Dengan konsep menabung dan bantuan pembiayaan, Tapera diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas perumahan bagi banyak orang. Namun, implementasi program ini memiliki berbagai implikasi terhadap pasar properti di Indonesia, termasuk dampak pada harga properti.

Peningkatan Permintaan Perumahan

Salah satu dampak utama dari Tapera adalah peningkatan permintaan perumahan. Dengan lebih banyak orang yang mampu membeli rumah berkat bantuan dari Tapera, permintaan akan unit rumah diperkirakan meningkat. Menurut teori ekonomi dasar, peningkatan permintaan biasanya akan mendorong harga naik jika penawaran tetap atau tidak meningkat secara proporsional.

  1. Data dan Fakta: Berdasarkan laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terdapat jutaan keluarga di Indonesia yang belum memiliki rumah layak huni. Dengan implementasi Tapera, diproyeksikan akan terjadi lonjakan permintaan signifikan.
  2. Analisis: Peningkatan permintaan ini, jika tidak diimbangi dengan peningkatan penawaran, dapat menyebabkan kenaikan harga properti. Hal ini terutama berlaku di daerah perkotaan di mana lahan terbatas dan pembangunan perumahan baru sering kali menghadapi berbagai kendala.

Peningkatan Pasokan Perumahan

Di sisi lain, Tapera juga berpotensi mendorong peningkatan pasokan perumahan. Dengan adanya dana yang terkumpul dari program ini, pemerintah dapat bekerja sama dengan pengembang untuk membangun lebih banyak rumah.

  1. Data dan Fakta: Program Tapera mencakup skema pembiayaan yang memungkinkan pembangunan perumahan massal. Misalnya, program Sejuta Rumah yang bertujuan untuk membangun satu juta unit rumah per tahun.
  2. Analisis: Jika peningkatan pasokan ini berhasil diimplementasikan secara efektif, hal ini dapat menstabilkan harga properti atau bahkan menurunkannya, karena penawaran yang lebih besar dapat memenuhi atau melebihi permintaan.

Dampak Regional dan Segmen Pasar

Pengaruh Tapera terhadap harga properti juga dapat bervariasi berdasarkan lokasi dan segmen pasar. Di daerah perkotaan besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, di mana permintaan sangat tinggi, efeknya mungkin lebih signifikan dibandingkan dengan daerah rural.

  1. Data dan Fakta: Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan penduduk urban di Indonesia terus meningkat, yang meningkatkan permintaan perumahan di kota-kota besar.
  2. Analisis: Di daerah-daerah ini, meskipun ada peningkatan pasokan, tingginya permintaan dapat tetap mendorong harga properti naik. Sementara itu, di daerah rural atau pinggiran kota, peningkatan pasokan perumahan dapat lebih mudah memenuhi permintaan lokal, yang mungkin menstabilkan harga.

Dampak pada Segmen Properti Menengah ke Bawah

Tapera terutama menargetkan segmen masyarakat berpenghasilan rendah hingga menengah. Oleh karena itu, dampak terbesar kemungkinan akan dirasakan pada segmen properti yang lebih terjangkau.

  1. Data dan Fakta: Segmen ini mencakup rumah dengan harga yang lebih rendah, yang sering kali menjadi incaran program-program perumahan pemerintah.
  2. Analisis: Dengan adanya Tapera, segmen properti menengah ke bawah dapat melihat peningkatan permintaan yang signifikan, yang dapat mendorong harga di segmen ini. Namun, peningkatan pasokan yang direncanakan untuk segmen ini juga dapat menyeimbangkan pasar.

Pengaruh Tapera terhadap harga properti di Indonesia adalah multifaset dan bergantung pada berbagai faktor, termasuk peningkatan permintaan dan pasokan, lokasi geografis dan berbagai faktor lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline