Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

IBM Deep Blue vs GM. Garry Kasparov

Diperbarui: 10 Februari 2024   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

10 Februari 1996, di Philadelphia, Pennsylvania, AS. Superkomputer IBM bernama Deep Blue mengalahkan Garry Kasparov, Grandmaster catur dunia yang sangat dihormati, dalam sebuah pertandingan catur. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah bahwa sebuah program komputer berhasil mengalahkan seorang juara dunia manusia dalam pertandingan resmi catur standar. Kemenangan Deep Blue menandai kemajuan signifikan dalam pengembangan kecerdasan buatan dan komputasi kognitif pada masa itu.

Apa itu super computer?

Sejarah superkomputer meliputi perkembangan panjang dalam teknologi komputer yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan dan kemampuan komputasi. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah superkomputer:

  1. Pendahuluan (awal 20th Century): Awalnya, istilah "komputer" digunakan untuk merujuk pada orang yang melakukan perhitungan matematika kompleks secara manual. Namun, dengan munculnya teknologi elektronik pada abad ke-20, komputer elektronik pertama, seperti ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Computer), dikembangkan untuk mempercepat proses perhitungan.
  2. Zaman Mainframe (1950-an - 1960-an): Komputer mainframe menjadi populer pada periode ini, digunakan untuk aplikasi bisnis, ilmiah, dan pemerintah. Mereka memiliki kecepatan dan kapasitas yang jauh lebih besar daripada komputer sebelumnya, meskipun masih jauh dari definisi modern superkomputer.
  3. Munculnya Superkomputer (akhir 1960-an - awal 1970-an): Konsep superkomputer mulai muncul pada periode ini, dengan kemunculan komputer seperti CDC 6600 yang dikembangkan oleh Seymour Cray. CDC 6600 adalah salah satu yang pertama dalam barisan komputer yang mengklaim sebagai "superkomputer", menawarkan kinerja yang jauh lebih tinggi daripada mainframe saat itu.
  4. Era Cray (1970-an - 1980-an): Seymour Cray, seorang desainer terkenal, memimpin dalam pengembangan superkomputer pada periode ini. Mesin-mesin Cray, seperti Cray-1, Cray-2, dan Cray X-MP, mendefinisikan standar untuk kinerja superkomputer pada saat itu.
  5. Paralelisme Muncul (akhir 1980-an - awal 1990-an): Untuk meningkatkan kinerja lebih lanjut, desain superkomputer mulai bergeser ke arah paralelisme, dengan banyak prosesor bekerja secara bersamaan untuk menyelesaikan tugas yang kompleks. Superkomputer seperti Connection Machine dan Thinking Machines mengusung pendekatan ini.
  6. Kemajuan Terus Berkembang (1990-an - 2000-an): Perkembangan dalam teknologi semikonduktor dan arsitektur komputer terus mempercepat kinerja superkomputer. Proyek-proyek besar seperti Earth Simulator di Jepang dan ASCI White di Amerika Serikat mengukuhkan posisi superkomputer sebagai alat penting dalam penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi.
  7. Masa Kini dan Masa Depan: Superkomputer saat ini terus menghadirkan inovasi baru, seperti penggunaan arsitektur yang semakin paralel, komputasi awan, dan komputasi kuantum. Mereka digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk simulasi iklim, penelitian biomedis, desain produk, dan keamanan nasional.

Sejarah superkomputer adalah cerita tentang bagaimana manusia terus mencari cara untuk meningkatkan kemampuan komputasi, mendorong batasan teknologi, dan menghadapi tantangan komputasi terbesar di dunia.

Lalu, bagaimana pula dengan komputasi kognitif?

Sejarah komputasi kognitif mencakup perkembangan dalam bidang kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan untuk menciptakan sistem komputer yang mampu meniru kemampuan kognitif manusia, seperti pemrosesan bahasa alami, pengenalan pola, pemahaman konteks, dan pengambilan keputusan yang kompleks. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah komputasi kognitif:

  1. Perkembangan Awal (1950-an - 1970-an): Era awal kecerdasan buatan dipandang sebagai "musim panas kecerdasan buatan", dimulai dengan pemikiran para ilmuwan seperti Alan Turing dan John McCarthy. Pada periode ini, fokus utama adalah pada pengembangan algoritma dan model matematika untuk menggambarkan proses kognitif manusia.
  2. Munculnya Model Kognitif (1980-an - 1990-an): Pada periode ini, pendekatan simbolis atau aturan berbasis logika, seperti sistem pakar, mendominasi komputasi kognitif. Teknik-teknik seperti representasi pengetahuan, inferensi, dan penalaran digunakan untuk membuat sistem yang mampu meniru kemampuan manusia dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
  3. Revolusi Neural Network (1990-an - awal 2000-an): Revolusi dalam jaringan saraf tiruan (neural networks) dan pembelajaran mesin mulai berkembang, memungkinkan komputer untuk belajar dari data dan mengidentifikasi pola yang rumit. Teknik-teknik seperti jaringan saraf tiruan berbasis algoritma belajar seperti backpropagation mulai populer.
  4. Kembalinya Minat pada Kognisi (2010-an - sekarang): Dengan kemajuan dalam teknologi komputasi dan peningkatan ketersediaan data besar, ada peningkatan minat pada pendekatan komputasi yang terinspirasi oleh neurosains dan kognisi manusia. Ini termasuk pengembangan sistem yang mampu memahami bahasa alami, memproses konteks, dan membuat keputusan yang kompleks.
  5. Penerapan dalam Berbagai Bidang (Masa Kini): Komputasi kognitif telah diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk layanan kesehatan, keuangan, pendidikan, dan teknologi informasi. Sistem-sistem seperti asisten virtual, analisis data cerdas, dan robotika semakin mengadopsi pendekatan komputasi kognitif untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan.
  6. Masa Depan:
    • Kemajuan dalam komputasi kuantum, pemrosesan bahasa alami, pemahaman gambar, dan pemodelan otak manusia diperkirakan akan terus mempercepat perkembangan komputasi kognitif.
    • Pengembangan model-model kognitif yang lebih kompleks dan berbasis neurosains diharapkan dapat memperkuat kemampuan sistem komputer untuk meniru kemampuan kognitif manusia.

Sejarah komputasi kognitif mencerminkan upaya berkelanjutan untuk memahami dan meniru kemampuan kognitif manusia menggunakan teknologi komputer. Dengan terus berkembangnya kemajuan teknologi, kita dapat mengharapkan terobosan yang lebih besar dalam bidang ini di masa depan.

Komputasi kognitif dan kecerdasan buatan (AI) adalah dua bidang dalam ilmu komputer yang saling terkait, tetapi memiliki fokus dan pendekatan yang sedikit berbeda. Berikut adalah perbandingan antara keduanya:

  1. Definisi:
    • Komputasi Kognitif: Merupakan bidang yang bertujuan untuk membangun sistem komputer yang mampu meniru kemampuan kognitif manusia, seperti pemahaman bahasa alami, pengenalan pola, pemrosesan konteks, dan pengambilan keputusan yang kompleks.
    • Kecerdasan Buatan (AI): Merupakan cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan sistem komputer yang mampu melakukan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, termasuk pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan pembelajaran.
  2. Fokus Utama:
    • Komputasi Kognitif: Memfokuskan pada pengembangan model dan teknologi yang dapat meniru kemampuan kognitif manusia, seperti pemrosesan bahasa alami, pemahaman konteks, dan pengambilan keputusan yang kompleks.
    • Kecerdasan Buatan (AI): Memfokuskan pada pengembangan algoritma dan teknologi yang memungkinkan komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti pengenalan wajah, analisis data besar, dan sistem otomatisasi.
  3. Pendekatan:
    • Komputasi Kognitif: Mengadopsi pendekatan terinspirasi oleh neurosains dan psikologi kognitif manusia untuk memahami dan meniru kemampuan kognitif manusia.
    • Kecerdasan Buatan (AI): Mengadopsi berbagai pendekatan, termasuk logika simbolis, jaringan saraf tiruan, pembelajaran mesin, dan pemrosesan bahasa alami, tergantung pada tugas dan aplikasi yang diinginkan.
  4. Aplikasi:
    • Komputasi Kognitif: Dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk asisten virtual, analisis data cerdas, sistem rekomendasi, dan robotika.
    • Kecerdasan Buatan (AI): Juga memiliki berbagai aplikasi, termasuk mobil otonom, penerjemah bahasa, chatbot, diagnosis medis, dan analisis keamanan.
  5. Tujuan Akhir:
    • Komputasi Kognitif: Bertujuan untuk memahami dan meniru kemampuan kognitif manusia secara lebih akurat, dengan fokus pada pemahaman konteks dan interaksi manusia-komputer yang lebih alami.
    • Kecerdasan Buatan (AI): Bertujuan untuk mengembangkan sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia secara efisien dan efektif, dengan fokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas layanan.

Meskipun ada perbedaan dalam fokus dan pendekatan, komputasi kognitif dan kecerdasan buatan sering bekerja secara bersamaan dalam pengembangan teknologi komputer yang lebih canggih dan adaptif. Integrasi dari kedua bidang ini memungkinkan pengembangan sistem yang lebih mampu meniru kemampuan kognitif manusia sambil memanfaatkan kekuatan algoritma dan teknologi AI yang ada.

Di masa yang akan datang, komputasi kognitif dan kecerdasan buatan (AI) akan terus berkembang dan menghadirkan inovasi yang mengubah paradigma dalam berbagai bidang. Beberapa kemungkinan dan arah pengembangan untuk kedua bidang ini adalah sebagai berikut:

  1. Peningkatan Integrasi:
    • Kedua bidang ini kemungkinan akan semakin terintegrasi untuk menciptakan sistem yang lebih kompleks dan adaptif. Integrasi antara teknologi komputasi kognitif dan AI dapat meningkatkan kemampuan sistem untuk memahami konteks, berinteraksi dengan pengguna secara lebih alami, dan belajar dari pengalaman.
  2. Pengembangan Otomatisasi yang Lebih Lanjut:
    • Pengembangan teknologi otomatisasi yang lebih canggih akan menjadi fokus utama. Sistem-sistem yang memanfaatkan kombinasi komputasi kognitif dan AI akan dapat melakukan tugas-tugas yang semakin kompleks dan beragam tanpa campur tangan manusia.
  3. Peningkatan Penerapan dalam Berbagai Bidang:
    • Komputasi kognitif dan AI akan terus diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk layanan kesehatan, keuangan, pendidikan, teknologi informasi, dan manufaktur. Penerapan teknologi ini akan menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi, inovasi produk, dan perubahan paradigma dalam layanan dan industri.
  4. Kembalinya Perhatian pada Kognisi Manusia:
    • Perhatian akan kembali pada pemahaman kognisi manusia dan pengembangan model-model kognitif yang lebih kompleks. Pengembangan teknologi yang terinspirasi oleh neurosains dan psikologi kognitif manusia akan memungkinkan penciptaan sistem komputer yang lebih canggih dan adaptif.
  5. Kemajuan dalam Pemrosesan Bahasa Alami:
    • Pemrosesan bahasa alami akan menjadi lebih canggih, dengan kemampuan sistem untuk memahami konteks, menafsirkan makna, dan berinteraksi dengan pengguna dalam bahasa manusia yang lebih alami. Ini akan mengarah pada perkembangan asisten virtual yang lebih pintar dan sistem interaksi manusia-komputer yang lebih intuitif.
  6. Kecerdasan Buatan yang Bersifat Ethical dan Responsible:
    • Semakin banyak perhatian akan diberikan pada pengembangan kecerdasan buatan yang bersifat etis dan bertanggung jawab. Hal ini termasuk penerapan prinsip-prinsip etika dalam pengembangan, penggunaan data yang transparan, dan perlindungan privasi pengguna.
  7. Peningkatan Ketersediaan Data dan Komputasi:
    • Peningkatan ketersediaan data besar dan kemampuan komputasi yang lebih tinggi akan mempercepat kemajuan dalam komputasi kognitif dan kecerdasan buatan. Pengembangan sistem yang lebih kompleks dan kuat akan menjadi lebih memungkinkan dengan adanya akses yang lebih besar terhadap data dan daya komputasi yang lebih besar.

Dengan terus berkembangnya teknologi komputasi kognitif dan kecerdasan buatan, kita dapat mengharapkan terobosan yang lebih besar dalam pengembangan sistem komputer yang lebih cerdas, adaptif, dan berdaya guna di masa depan. Ini akan mengubah cara kita bekerja, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari secara fundamental.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline