Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

AS vs China, Indonesia?

Diperbarui: 24 Januari 2024   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketegangan dagang antara China dan Amerika Serikat telah menjadi salah satu isu paling signifikan dalam perdagangan internasional. Pada dasarnya, dua kekuatan ekonomi ini saling memberlakukan tarif dan pembatasan perdagangan, menciptakan dampak besar terhadap pasar global dan rantai pasokan. Ketegangan dagang antara China dan Amerika Serikat telah menjadi salah satu isu utama dalam hubungan internasional pada beberapa tahun terakhir. Beberapa faktor utama yang menyebabkan ketegangan ini antara dua negara terbesar di dunia mencakup:

Perang Dagang: Pada tahun 2018 dan 2019, China dan Amerika Serikat saling memberlakukan tarif impor satu sama lain dalam apa yang dikenal sebagai "perang dagang." Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, mendesak China untuk mengubah kebijakan perdagangan dan kebijakan hak kekayaan intelektual, sementara China merespons dengan tindakan serupa.

Hak Kekayaan Intelektual: Amerika Serikat telah menuduh China melakukan pencurian properti intelektual dan transfer paksa teknologi dari perusahaan Amerika Serikat yang beroperasi di China. Ini menjadi salah satu poin ketegangan, karena Amerika Serikat menuntut perlindungan hak kekayaan intelektual dan keadilan dalam persaingan ekonomi.

Subsidi dan Bantuan Pemerintah: Amerika Serikat juga menuduh China memberikan subsidi yang tidak adil kepada perusahaan domestiknya, menciptakan ketidaksetaraan dalam perdagangan. Subsidi ini seringkali diklaim memberikan keunggulan tidak adil kepada perusahaan China dan merugikan perusahaan asing.

Isu Teknologi: Persaingan dalam teknologi, terutama di bidang seperti kecerdasan buatan, teknologi 5G, dan keamanan cyber, telah menjadi salah satu poin ketegangan. Amerika Serikat khawatir bahwa China, melalui perusahaan seperti Huawei, dapat memiliki akses tidak sah terhadap data dan informasi sensitif.

Hak Asasi Manusia: Isu hak asasi manusia, terutama terkait dengan perlakuan terhadap etnis minoritas di wilayah Xinjiang, juga telah memengaruhi hubungan antara kedua negara.

Pandemi COVID-19: Pandemi COVID-19 telah memunculkan ketegangan tambahan antara kedua negara, dengan gegar budaya terkait asal usul virus dan tanggapan masing-masing terhadap krisis kesehatan global.

Politik Internal: Faktor politik internal di kedua negara juga dapat memengaruhi hubungan dagang. Misalnya, perubahan dalam administrasi pemerintahan Amerika Serikat dapat membawa perubahan dalam pendekatan terhadap China, dan kebijakan domestik di China juga dapat berdampak.

Ketegangan ini memiliki dampak global, mempengaruhi pasar keuangan, rantai pasokan global, dan stabilitas ekonomi dunia secara keseluruhan. Perubahan dalam kebijakan pemerintahan atau langkah-langkah diplomasi dapat memainkan peran penting dalam meredakan atau meningkatkan ketegangan ini di masa depan.

Teori-teori perdagangan internasional seperti teori komparatif keuntungan absolut dan keuntungan komparatif, dapat diaplikasikan untuk menganalisis konflik dagang ini. Konsep-konsep ini memberikan pemahaman tentang mengapa negara-negara terlibat dalam perdagangan dan bagaimana ketegangan dagang dapat mengancam prinsip-prinsip ini.
Analisis teoritis menggunakan dua konsep ekonomi utama, yaitu keuntungan absolut dan keuntungan komparatif, dapat memberikan wawasan tentang dinamika perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Keuntungan Absolut:

  1. Teori Keuntungan Absolut: Teori ini dikembangkan oleh Adam Smith dan menyatakan bahwa sebuah negara akan mengkhususkan diri dalam produksi barang atau jasa yang dapat diproduksi lebih efisien atau dengan biaya absolut yang lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.
  2. Aplikasi pada Amerika Serikat dan China: Jika kita menerapkan teori keuntungan absolut, Amerika Serikat dan China memiliki keuntungan absolut dalam beberapa sektor industri yang berbeda. Misalnya, Amerika Serikat mungkin lebih unggul dalam teknologi tinggi, sementara China mungkin memiliki keunggulan dalam produksi massal dan biaya tenaga kerja yang lebih rendah.
  3. Dampak pada Ketegangan: Jika negara-negara ini bersikeras untuk mempertahankan keuntungan absolut mereka, ini dapat memunculkan ketegangan perdagangan karena masing-masing negara berusaha melindungi industri yang dianggap strategis. Hal ini bisa mengarah pada proteksionisme dan pengenaan tarif yang dapat memperburuk hubungan perdagangan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline