Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anwar

Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Bagaimana Globalisasi "Menciptakan" Kesenjangan

Diperbarui: 22 Januari 2024   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Globalisasi, dalam konteks ekonomi, mengacu pada integrasi ekonomi global yang melibatkan pergerakan barang, jasa, modal, dan informasi antar negara. Sementara globalisasi memiliki potensi untuk memberikan manfaat ekonomi, pertumbuhan, dan kemajuan, juga dapat berkontribusi pada peningkatan ketidaksetaraan ekonomi dan sosial.

Globalisasi adalah fenomena kompleks yang melibatkan interaksi antarnegara dalam berbagai aspek, termasuk perdagangan, investasi, teknologi, dan informasi. Teori ekonomi dan sosial menyajikan landasan untuk memahami bagaimana globalisasi dapat berkontribusi pada ketidaksetaraan.

Teori Kecenderungan Memburuknya Ketidaksetaraan (Worsening Inequality): Teori ini menyatakan bahwa globalisasi cenderung meningkatkan ketidaksetaraan karena manfaat ekonomi yang dihasilkan lebih cenderung menguntungkan kelompok yang sudah kuat ekonominya.

Teori Pekerja Berpendapatan Rendah (Low-Wage Worker Theory): Globalisasi seringkali melibatkan outsourcing dan pemindahan produksi ke negara-negara dengan biaya tenaga kerja lebih rendah, menyebabkan pekerja berpendapatan rendah di negara maju dan berkembang menghadapi tekanan pada upah dan kondisi kerja.

Pengaruh Perdagangan Internasional diaman perdagangan internasional dapat meningkatkan ketidaksetaraan karena negara-negara dengan sektor ekonomi yang lebih kuat cenderung mendominasi pasar global, sementara negara-negara dengan ekonomi yang lebih lemah dapat menjadi terpinggirkan.

Studi empiris menunjukkan bahwa negara-negara berkembang yang terlibat dalam perdagangan global tidak selalu mengalami penurunan ketidaksetaraan.

Mobilitas Modal dan Investasi Asing. Investasi asing dapat menciptakan ketidaksetaraan jika manfaatnya lebih banyak dinikmati oleh kelompok elite atau jika tidak ada mekanisme pengawasan yang memastikan distribusi keuntungan yang adil. Analisis empiris menunjukkan bahwa ketidaksetaraan dalam beberapa kasus dapat meningkat ketika investasi asing tidak diimbangi dengan kebijakan yang mendukung inklusi sosial.

Teknologi dan Keterampilan. Pengembangan teknologi dapat menciptakan kesenjangan dalam keterampilan dan pendapatan antara mereka yang dapat mengakses dan menguasai teknologi dan mereka yang tidak. Statistik menunjukkan bahwa di beberapa negara, perkembangan teknologi digital berkontribusi pada peningkatan kesenjangan pendapatan.

Contoh Konkrit diantaranya adalah Kasus Outsourcing di Industri Manufaktur. Banyak perusahaan global memindahkan produksi ke negara-negara dengan upah murah, menciptakan ketidaksetaraan upah dan kondisi kerja di antara pekerja di negara asal dan negara tujuan produksi. Analisis data upah dan kondisi kerja menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara pekerja di negara maju dan pekerja di negara berkembang yang menjadi tujuan outsourcing.

Divide Digital di Negara Berkembang. Penetrasi teknologi informasi di negara berkembang tidak merata, menciptakan kesenjangan digital antara mereka yang memiliki akses dan keterampilan teknologi dan mereka yang tidak. Statistik menunjukkan bahwa di beberapa wilayah, hanya sebagian kecil masyarakat yang dapat mengakses dan memanfaatkan potensi teknologi informasi.

Berikut adalah beberapa cara di mana globalisasi dapat berperan dalam meningkatkan ketidaksetaraan dalam prakteknya di dimensi lain;

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline