Lihat ke Halaman Asli

Metode Dalam Pengukuran Menggunakan Ultrasonic Thickness Gauge

Diperbarui: 14 Oktober 2020   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : http://novotest.biz/wp-content/uploads/2020/02/EMAT-5-1024x683.jpg

Pada saat melakukan pengaplikasian pada permukaan sebuah bahan, sangat penting untuk melakukan pengukuran pada ketebalan permukaan yang sudah diaplikasikan tersebut, contoh saja seperti pengaplikasian cat pada bodi modil atau kendaraan lainnya. Untuk uji ketebalan ada 2 metode yang sering digunakan dalam pengujiannya, yakni metode merusak Destructive Test dan Non-Destructive Test sebagai pengujian yang tidak merusak.

Untuk destructive test ini dilakukan dengan cara menembus sebuah lapisan yang dalam keadaan kering hingga mencapai subsrat, dengan gitu alat dapat menebak ketebalan pada sebuah lapisan yang diukur. Yang menjadi masalah adalah anda harus merusak bahan yang anda uji untuk dapat mengetahui seberapa tebal permukaan yang terdapat pada benda tersebut. Dan juga ada pengukur ketebalan pada lapisan yang basah, pengukuran ini dilakukan sebelum benda tersebut akan dilakukan pengawetan.

Untuk Non-Destructive atau NDT adalah pengujian yang tidak merusak bahan yang kita ujikan, jenis pengukuran ini sama sama digunakan untuk mengetahui ketebalan yang terdapat pada sebuah permukaan benda, akan tetapi alat ini tidak akan merusak benda yang sedang kita lakukan pengujian, alat ini akan menggunakan sebuah gelombang ultrasonic untuk melakukan pengujian pada ketebalan sebuah permukaan benda.

Untuk destructive test saya tidak akan mencantumkan nama maupun gambar alat, kali ini kita akan focus pada Non Destructive Test saja. Ultrasonic thickness gauge adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian pada permukaan sebuah benda dengan menggunakan gelombang ultrasonic, gelombang tersebut akan dipancarkan pada alat hingga mencapai titik buntu alias ujung dari benda tersebut.

Sumber : http://novotest.biz/wp-content/uploads/2020/02/EMAT-4-1024x683.jpg

Disinilah akan terjadi sebuah efek yang dinamakan dengan refleksi, yang mana gelombang akan kembali terpantul ke arah alat dan diterima oleh transducer. Setelah itu akan dilakukan pengukuan pada waktu yang dibutuhkan gelombang untuk dapat kembali ke transducer, maka alat dapat mengukuran ketebalan pada lapisan yang ada pada benda tersebut. Metode yang ini dapat bekerja pada berbagai macam bahan seperti logam, plastik, komposit dan juga fiberglass.

Artikel Sumber : Testing Indonesia

Sumber Gambar Sudah Tercantum Pada Masing Masing Gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline