Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Anam

Mahasiswa

Sosialisasi P5 & PPRA MAN 2 Lamongan: Memperetat Sinergi Antar Sekolah dan Perguruan Tinggi

Diperbarui: 19 Mei 2024   20:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lamongan, 2 Mei 2024 - Hari ini, sebagian besar aktivitas di MAN 2 Lamongan tampak bergerak menuju ke satu titik: ruang Meeting, tempat di mana sosialisasi Program P5 & PPRA diadakan. Namun, yang membedakan kali ini adalah bahwa ruang Meeting itu tak hanya dipenuhi oleh para guru-guru sekolah, tetapi juga oleh para mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, khususnya yang tergabung dalam kelompok AM & KKM (Asistensi Mengajar & Kuliah Kerja Mahasiswa).

Acara ini memiliki nuansa yang unik sejak awal, karena untuk pertama kalinya, pelaksanaan sosialisasi P5 ini dijadwalkan pada pukul 12 siang, setelah siswa-siswi diperbolehkan pulang lebih awal untuk memberi ruang bagi para mahasiswa yang datang dari jauh, khususnya dari Kota Malang, untuk ikut berpartisipasi dalam acara sosialisasi tersebut.

"Keputusan untuk memulangkan siswa-siswi terlebih dahulu adalah langkah yang sangat bijaksana," ujar Syaiful Anam, salah seorang mahasiswa dari UIN Malang yang juga menjadi Ketus kelompok AM & KKM. "Ini memberi kami kesempatan untuk berinteraksi lebih intim dengan para guru dan staf sekolah yang hadir dalam acara ini," tambahnya.

Acara diawali dengan dibukanya acara oleh mc, selanjutnya dilanjutkan pemaparan modul proyek yang akan dilaksanakan selama 12 hari oleh kelas 10 maupun 11. Modul proyek kelas 10 (Fase E) dengan tema Kamu  Indonesia, Kita Indonesia yang berkeadaban dan Toleransi” ini disusun untuk menumbuhkan kesadaran dan   meningkatkan  pengetahuan  kolektif pada   Peserta didik  terkait  bagaimana cara  menjalani hidup  dalam lingkungan yang  beragam seperti di Indonesia, dengan begitu mereka akan  menjadi generasi muda yang toleran dan mau merangkul berbagai perbedaan yang ada.

Selanjutnya untuk modul proyek kelas 11 (Fase F) dengan Tema Kearifan Lokal dengan topik Kearifan Budaya Lokal Seni Tari Legong Bali cukup menarik perhatian dikarnakan peserta didik tidak hanya meaksanakan modul proyek didalam sekolah saja melainkan mereka juga akan pergi ke tempat tarian legong tersebut berasal yaitu bali. Mereka kesana untuk lebih memper dalam pengetahuan mereka terhadap kearifan budaya lokal seni tari legong kepada warga lokal yang ada di bali. Kemudian setelah selesai pemaparan kedua modul ajar tersebut dibukalah sesi tanya jawab oleh ketua tim pembuatan modul P5PPRA yang dimaksudkan untuk memahamkan guru-guru sebelum pelaksanannya program tersebut. Stelah tanya jawab selesai acara ditutup dengan makan bersama.

"Kami sangat berterima kasih kepada para mahasiswa dari UIN Malang yang telah rela datang jauh-jauh untuk mengikuti acara sosialisasi  dengan kami," ungkap Bapak Abidin,  kepala tim pembuatan modul P5PPRA MAN 2 Lamongan. "Kerjasama seperti ini memperkuat hubungan antara sekolah dan perguruan tinggi," tambahnya dengan senyum.

Acara sosialisasi P5 ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para guru, tetapi juga menjadi momen berharga untuk mempererat sinergi antara sekolah dan perguruan tinggi dalam mendukung proses pendidikan. Diharapkan, dengan adanya kerjasama yang semakin erat seperti ini, akan lahir generasi penerus yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

Ditulis oleh: [Syaiful Anam]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline