Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Meramal itu Halal.Why?

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di senja matahari mulai menampakkan senyumnya,aku teringat dengan sebuah pekerjaan mulia yang di berikan oleh Dosen kepadaku tentang bagaimana sih menebak tanggal lahir dan bulan lahir seseorang.Tetapi hal itu sebelumnya tidak di ketahui terlebih dahulu,karena kita menugaskan seseorang tersebut untuk menghitungnya.Tugas yang menurutku agak gampang sulit sih.tapi,kalau kita serius menghitungnya,so pasti benar.Dan membuat orang yang kita tebak akan merasa punya rasa ingin tahu dari mana tuh ilmu?.

Nah,dimanapun tempat,pasti ada orang.Ibarat dimana ada gula,pasti ada semut,Itulah gambarannya.Pada suatu saat aku duduk bercengkrama di depan pondok Al Firdaus Ngaliyan Semarang.Entah bersama siapa yang ada di sampingku itu.Tanpa basi – basi aku mulai berkenalan denganya dan langsung menanyakan kepadanya.Sebut saja Ulil namanya.Ingat...!Ulil bukan Unyil.Mungkin sebelumnya dia mulai curiga denganku.Akankah aku akan menipunya atau gimana?Ataukah aku mau menggendamnya.Tetapi hal itu tidak mungkin.Waktu itulah dia ku suruh menghitungnya tanpa memperlihatkan tanggal lahirnya terlebih dahulu kepadaku.Hitungannya sih kayak hitungan anak – anak SD (Sekolah dasar).Cuma perkalian penjumlahan dan pengurangan saja.Awalnya sih aku suruh dia menghitung sesuai dengan aba – aba yang aku perintahkan kepadanya yang sesuai dengan rumus ini :

Tanggal lahir*5+6*4+9*5+Bulan lahir = Hasil penjumlahan - 165 = Hasil Akhir (dua angka di depan adalah sebagai tanggal lahir dan dua angka di belakang sebagai bulan lahir.

Nah,pada waktu itu juga,dia memberikan hasilnya kepadaku.”Plen ini hasilya 1469,terus ini mau kamu apain plen?”.tandasnya.kemudian aku mulai menghitungnya dan menemukannya.”Plen kamu lahir pada tanggal 13 april ya?”.jawabku kepadanya.sontak kemudian Dia terkejut begitu aku mengetahui tanggal kelahirannya”heh plen kamu kok tahu sih,dari mana tuh caranya?”.Ngeyel kepadaku.Dan Akupun mulai bercanda padanya,”Ada deh!”.Namun dengan candaku kepadanya ini,rupanya si ulil mulai agak ngotot tentang cara itu.”Ayolah plen,gimana kok caranya?”.Nah dari situlah Kemudian aku jelaskan perhitunganya gini dan begitu.”terus kok bisa ya plen”.tanyanya padaku.”Falak gitu!hahaha”.Candaku padanya.

Waktu silih berganti,hari pun juga mengikuti waktu yang terus berganti.Lima orang pun masuk dalam perangkapku.Mereka adalah Adib,Afi,Deny,Hari,dan Indra.Kini suasananya berbeda dengan suasana ketika aku mencoba menebak tanggal dan bulan lahir si ulil.Kini keadaanya ketika selesai kuliah aku melangkahkan kakiku menuju masjid yang mana pada waktu itu juga menunjukkan waktu shalat dzuhur.Awalnya.Ketika di teras masjid kala itu,aku melepaskan kaos kaki dan sepatuku yang mulai kotor dan mulai membau.Kemudian kebetulan mereka teman – temanku dari jurusan yang berbeda denganku sebut saja ”Si pendawa lima” selesai kuliah dan ingin melaksanakan shalat berjamaah di masjid IAIN Walisongo.Si Pendawa lima itu duduk di sampingku dan salah satu darinya sebut saja si deny bertanya kepadaku.”Wey bro.sudah banyak kah tugasmu?”.tanyanya padaku.”Alhamdulillah banyak.banget ngelu jadinya!”.jawabku.

Kebetulan nih kesempatan di dalam kesempitan datang.Aku mulai bertanya kepada mereka Si pendawa lima itu tentang pekerjaan rumahku dari dosen karismatik yaitu bapak KH.Ahmad Izzuddin tentang menebak tanggal dan bulan lahir mereka.Pada kesempatan ini,aku mencoba langsung bertanya kepada mereka semua seperti cara yang aku lakukan sebelumnya kepada si ulil.mereka Si pendawa lima itu aku suruh menghitung.”Hey plen tolong ya,aku dapat tugas tolong kamu hitung ya?”Tanyaku.Kemudian salah satu dari mereka menjawab pertanyaanku tadi”Iya..... hitung apa?”jawab Adib.”tolong hitung tanggal kalian masing – masing dengan di kali lima,di tambah enam,di kali empat,di tambah sembilan,di kali lima dan terakhir di tambah bulan lahir kalian?”.Tanyaku lagi.kemudian saking lugunya mereka,mulailah mereka mengitung apa yang telah aku suruh kepada mereka.Setelah itu mulailah mereka memberitahukan hasilnya kepadaku.Pertama,adib menunjukkan hasil perhitunganya kepadaku.”bro ini hasilnya 1466”.Jelas adib.Kemudian Afi juga memperlihatkan hasinya juga kepadaku.”Ini juga bro hasilnya 1273”.Di lanjut dengan Deny.”Ini juga hasinya 2375”.jelas deny.Di lanjut juga Hari dan Indra.”ini punyaku 1266 dan punyanya indra 1672”.Tegas Hari.Setelah Mereka memperlihatkan hasil mereka kepadaku,mulailah aku menghitung satu persatu dari apa yang telah mereka berikan hasilnya kepadaku.”Nah sekarang aku sudah mengetahui hasilnya bro”.Tegasku kepada mereka.”Iya mana hasilnya?”.sahut Deny.Kemudian aku mulai memaparkan hasil yang aku hitung dari jawaban mereka.” Nih hasilnya Adib,kamu lahir tanggal 13 januari,dan kamu Afi,kamu lahir tanggal 11 agustus.dan kamu Deny,kamu lahir pada tanggal 22 oktober.dan kamu Hari,kamu lahir tanggal 11 januari.dan kamu Indra,kamu lahir tanggal 15 juli,betul nggak jawaban itu tadi?”.Jawabku kepada mereka.Kemudian tidak di sangka – sangka.Pertanyaan yang di sampaikan oleh si ulil terulang kembali oleh apa yang di tanyakaan oleh si pendawa lima ini.mereka begitu sama pertanyaanya dengan si ulil.”weeeeh tahu dari mana dan dapat ilmu dari mana kamu?apa kamu dukun ya sekarang?”.tanyanya mereka kepadaku.Kemudian dengan spontanya aku menjawab pertanyaan mereka.”ya..tidak segitunya kali,Gini bro hasil tadi semua kamu kurangi dengan angka165.Nah setelah itu hasil yang sudah kamu kurangi 165 tadi,Itulah hasilya.Gitu!”.Jawabku.”oh gitu kah caranya?So,jadi boleh nih di sebarkan?”.Tanya mereka kepadaku.”Iya emang gitu caranya!Boleh kok di sebarkan bro!”.Jawabku spontan.

Setelah aku berbincang – bincang agak lama tentang tanggal lahir dan bulan lahir kepada si pendawa lima itu tadi,Kemudian aku mulai melangkahkan kakiku menuju arah tempat wudhu dan kemudian aku melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di masjid kampus tiga.Nah, sampai di situlah goresan pena tentang kisahkutentang sedikit apa yang masih aku peroleh dari ilmu falak di fakultas syari’ah dan ekonomi islam IAIN WALISONGO SEMARANG.Semoga dengan kisah ini,kita semua mulai mengetahui betapa nikmatnya belajar meramal dengan ilmu Falak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline