Mitos - mitos tentang gerhana yang berkembang pada zaman dahulu sangat banyak,dimana setiap gerhana selalu dikaitkan dengan kejadian - kejadian yang aneh.Misalnya ketika di zaman nabi Muhammad Saw terjadi gerhana,banyak dari kalangan orang orang Quraish selalu mengaitkan gerhana tersebut dengan adanya suatu kematian orang orang yang mempunyai wibawa.Dan yang lebih anehnya lagi,orang - orang zaman dahulu mengatakan akan terjadi kiamat jika gerhana itu terjadi.Maka hal itu tidak heran,tradisi - tradisi tahayyul seperti itu masih di percayai sampai sekarang oleh orang - orang pribumi bangsa Indonesia khususnya orang orang kejawen.Mereka mempercayai bahwa ketika gerhana terjadi,ada makluk Buto ijo yang sedang menggerogoti matahari atau bulan sehingga pada waktu terjadinya gerhana,orang – orang di larang keluar rumah.Di samping itu juga,mitos Pribumi yang berkembang seperti contonya di kota Pati - jawa tengah,ketika terjadi gerhana,mitos yang berkembang di kota tersebut yakni mereka segera mungkin harus masuk ke kolong ranjang tidur supaya tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.
Mitos mitos tersebut sebenarnya jika di rasionalkan sangatlah aneh sekali ketika proses alam terebut di kaitkan dengan halseperti itu.Karena Proses alam tersebut adalah bagian dari proses alam yang menjadi tanda tanda kekuasaan Allah Swt yang harus kita pecahkan di dalam Ilmu Atronomi tentang proses terjadinya gerhana.Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu gerhana dan pembagiannya,akan du jelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Gerhana dalam bahasa arab di sebut dengan Kusuf dan Khusuf.Kedua kata tersebut dipergunakan baik untuk gerhana Matahari maupun gerhana Bulan.Hanya saja,kata kusuf lebih di kenal untuk penyebutan gerhana Matahari (Kusuf As Syams) dan kata Khusuf lebih di kenal dengan penyebutan gerhana Bulan (Khusuf Al-qomar).
Dalam padanan kata bahasa Inggris di sebut “eclipse” dan dalam bahasa latin disebut “ekleipsis”.Istilah ini digunakan secara umum,baik gerhana Matahari Maupun Gerhana Bulan.Namun dalam penyebutannya,didapat dua istilah Eclipse of The Sun untuk gerhana Matahari,dan Eclipse Of The Moon untuk gerhana Bulan.Dan juga digunakan Istilah Solar eclipse untuk Matahari,dan lunar eclipse untuk bulan.Sedangkan dalam bahasa sehari hari kita,kata gerhana dipergunakan untuk mendeskripsikan keadaan yang berkaitan dengan kemerosotan atau kehilangan (secara total atau sebagian) kepopuleran,kekuasaan atau kesuksesan seseorang,kelompok atau negara.Gerhana juga dapat di konotasikan sebagai kesuraman sesaat (terprediksi,berulang atau tidak) dan maih di harapkan untuk berakhir.Dari berbagai Istilah tersebut,istilah bahasa Arablah yang paling mendekati pada pengertian sebenarnya,dimana “kusuf” berarti menutupi,sedangkan “khusuf” berarti memasuki.Sehingga Khusuf as syamsi menggambarkan bulan menutupi matahari baik sebagian maupun keseluruhan.
Maka terjadilah konjungsi atau Ijtima’ matahari dan bulan serta kerucut bayangan bulan mengarah ke permukaan bumi yang disebut dengan gerhana Matahari.Sedangkan Khusuf Al qomar menggambarkan bulan memasuki bayangan bumi.Sehingga bumi berada berada di antara bulan dan matahariatau yang dikenal dengan Oposisi atau istiqbal.Pada waktu itulah terjadinya gerhana Bulan.Oleh karena itu dalam ilmu Astronomi,fenomena gerhana diartikan tertutupnya arah pandangan pengamat ke benda langit oleh benda langit oleh benda langit lainnya yang lebih dekat dengan pengamat.Hal ini merupakan simpel dari fenomena fisik gerhana yang diketahui oleh masyarakat luas.
Seperti yang kita ketahui juga,bahwa gerhana itu di bagi menjadi 2 yaitu:gerhana bulan dan gerhana matahari.adapun pengertian daripada gerhana tersebut adalah:
Gerhana bulanterjadi saat sebagian atau keseluruhan penampangbulantertutup oleh bayanganbumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara mataharidan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Macam Macam Gerhana Bulan:
- Gerhana bulan total
Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.[1]
- Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra.[2] Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
- Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Gerhana Matahariterjadi ketika posisibulanterletak diantaraBumidanMataharisehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya
Gerhana Matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:
- Gerhana totalterjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari
- Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
- Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
- Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
Adapun dasar hukum yang menjadi dasar dari gerhana tersebut udah tertuang di dalam alqur an dan hadits nabi muhammad SAW.
1.Surat Yasiin Ayat 38 – 40.
وَٱلشَّمۡسُ تَجۡرِي لِمُسۡتَقَرّٖ لَّهَاۚ ذَٰلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ ٣٨. وَٱلۡقَمَرَ قَدَّرۡنَٰهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَٱلۡعُرۡجُونِ ٱلۡقَدِيمِ ٣٩ لَا ٱلشَّمۡسُ يَنۢبَغِي لَهَآ أَن تُدۡرِكَ ٱلۡقَمَرَ وَلَا ٱلَّيۡلُ سَابِقُ ٱلنَّهَارِۚ وَكُلّٞ فِي فَلَكٖ يَسۡبَحُونَ ٤٠
Artinya:”Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (38).Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua (39).Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya(40).(QS.Yasiin :38 – 40).
2.Surat Al ‘anam Ayat 96
فَالِقُ ٱلۡإِصۡبَاحِ وَجَعَلَ ٱلَّيۡلَ سَكَنٗا وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَ حُسۡبَانٗاۚ ذَٰلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ ٩٦
Artinya:”Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui”.(96).
3.Hadits Riwayat oleh Aisyah R.a
ان الشمس والقمر ايتان من ايات الله عز وجل لايخسفان لموت احد ولا لحياته فءذا رأيتموا ه فازفعوا الي الصلاة(رواه بخاري ومسلم).
Artinya:”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebagian dari tanda – tanda (kekuasaan) Allah SWT.Tiadalah terjadinya gerhana matahari dan bulan itu karena matinya seseorang dan juga bukan karena hidup atau kelahiran seseorang,Maka apabila kamu melihatnyasegeralah kamu melaksanakan sholat.”(HR. Bukhari Muslim).
4.Hadits Riwayat Aisyah R.a
فاءذا رأيتموها فكبرا وادعواالله وصلوا وتصدقوا
Artinya:”Apabila kamu melihatnya,(gerhana matahari dan gerhana bulan).maka hendaklah kamu bertakbir,berdoa kepada Allah,melaksanakan sholat,dan bersedekahlah”.(HR.Bukhori Muslim).
Nah maksud dari kata “رأيتموه”ini tidak di artikan leterleg sesuai artinya,yaitu melihat.Melainkan memiliki makna yang luas.Bahwa seandainya tidak melihatpun.maka sholat gerhana itu tetap diwajibkan kepada orang orang yang daerahnya kebetulan di lalui oleh proses terjadinya gerhana.
Referensi:
Izzuddin,Ahmad.2012.Ilmu Falak Praktis.Semarang:PT Pustaka Rizki Putra.
[1] Umbraadalah bayangan inti yang berada di bagian tengah sangat gelap pada saat terjadi gerhanabulan
[2]Penumbraadalah bayangan kabur yang terjadi pada saat gerhana atau terjadinya bayangan pada benda gelap (tidak tembus pandang)bulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H