Lihat ke Halaman Asli

Syaifuddin Sayuti

TERVERIFIKASI

blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

Pisang, Anti Depresan bagi Penderita Covid-19

Diperbarui: 16 Juli 2021   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buah pisang adalah jenis buah yang murah meriah, mudah didapatkan di manapun, dan selalu tersedia sepanjang tahun. Itu kenapa saya dan juga keluarga begitu senang mengkonsumsi buah yang satu ini.

Rasa manisnya sedang, tidak terlalu tajam, teksturnya pun lembut. Saat masuk ke mulut tercium bau harum dan langsung lumer di rongga mulut. Hal ini membuat siapapun mudah jatuh cinta dengan pisang. Paling mudah mengkonsumsi buah pisang adalah dengan menyantapnya langsung saat sudah matang. Tapi pisang juga bisa disajikan menjadi berbagai makanan olahan, seperti dijadikan kolak, digoreng, direbus, dibakar, dibuat jus, cake hingga dijadikan salah satu menu utama mereka yang sedang diet.

Sayapun saat terpapar Covid 19 dan harus dirawat di rumah sakit Februari silam, tiap hari mengkonsumsi pisang, sehari bisa dua buah. Dan percaya atau tidak, meski bosan harus berbaring di tempat tidur selama 10 hari secara psikis kondisi saya jauh dari depresi. Padahal selama di RS banyak drama yang saya alami. Mungkin karena mengkonsumsi pisang perasaan kesal atau 'terbuang' yang banyak dialami penderita Covid 19 bisa saya reduksi. Walahualam. Tapi ini nyata.

whatsapp-image-2021-07-15-at-11-25-07-1-60efbf231525101fe80f4082.jpeg

Sebenarnya apa saja kandungan zat-zat dalam satu buah pisang? Menurut Departemen Pertanian Amerika (US Department of Agriculture) dalam 100 gram buah pisang terkandung berbagai zat yang sangat dibutuhkan tubuh kita, seperti serat, karbohidrat, hingga protein seperti Vitamin C, Vitamin B6, hingga Kalium. Jika dikonsumsi secara teratur maka banyak mafaat yang bisa dirasakan tubuh kita.

Adapun manfaat pisang banyak sekali. Namun saya hanya membagikan 3 manfaat yang sesuai dengan situasi saat ini.

Pertama, kandungan kalium (potassium) yang terdapat dalam pisang dipercaya bisa menjaga kesehatan jantung. Asupan tinggi kalium bisa mencegah penyakit darah tinggi, yang biasanya menjadi pintu masuk permasalahan di jantung.

Kedua, pisang dipercaya juga bisa membantu mengatasi depresi.  Dalam sebuah pisang terdapat zat triptofan yang bisa diubah tubuh menjadi serotonin yang bisa memperbaiki suasana hati. Triptofan juga dikenal bisa mengatasi kesulitan tidur. Seperti diketahui sulit tidur bisa memperburuk depresi. Selain itu vitamin B6 yang terdapat dalam pisang juga bisa membantu tidur lebih nyenyak. Sementara zat magnesium membantu mengendorkan otot yang tegang.

Ketiga, pisang juga dipercaya mampu mengembalikan energi yang terkuras setelah beraktivitas. Misalnya, setelah berolahraga, tubuh kehilangan banyak cairan elektrolit serta energi yang terkuras setelah beraktivitas fisik. Pisang bisa membantu merecharge (mengisi daya) tubuh sehingga tubuh kita kembali bugar dan tenaga kembali terisi.

Lalu, apakah semua pisang di pasaran baik bagi tubuh? Tentunya ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar buah pisang yang kita konsumsi memberikan manfaat maksimal. 

Salah satu hal yang jadi perhatian adalah soal keamanan pangannya. Saya selalu pastikan buah pisang yang jadi pilihan tepercaya, khususnya dalam hal Food Safety. Artinya, buah ini terjamin kualitasnya sejak masa pembibitan, pemberian pupuk, pengamanan hingga pemilihan buah yang dijual ke pasaran. Kualitas bagi kami sekeluarga adalah harga mati. Dengan mengkonsumsi buah berkualitas baik maka tubuhpun akan memperoleh manfaat maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline