Penghujung 2016 dan awal 2017 adalah masa bebenah Kompasiana. Setelah ditinggalkan super admin yang juga foundernya, Kang Pepih Nugraha, Kompasiana langsung tancap gas. Salah satu yang coba ditawarkan pada Kompasianer adalah ujicoba fitur Event Offline Kompasiana. Kompasianer diminta mencoba fitur ini dengan mendaftarkan diri dalam event yang ditawarkan oleh admin.
Terus terang saat pertamakali melihat pengumuman soal ujicoba ini saya sendiri jujur agak bingung. Ini membuat review keberadaan fitur atau sekedar mencoba daftar dalams ebuah event? Karena bingung sendirian itu tidak solutif, maka kebingungan itu saya transfer ke grup WA Admin komunitas Kompasiana.
Kevin Alegion, Admin K yang bertanggung jawab pada kegiatan komunitas merespon kebingungan tadi. Ia menjelaskan gamblang apa perlunya fitur ini, apa yang harus dilakukan Kompasianer dengan ujicoba ini.
Saya kemudian mencoba fitur ini sesuai petunjuk admin. Tapi beberapa kali ujicoba yang saya lakukan mentok saat mencoba mendaftarkan diri. Itu ternyata menurut Admin terjadi karena browser Mozilla di laptop/ PC saya. Tapi persoalan lantas tak beroleh solusinya setelah berganti browser Chrome. Sama dan sebangun. Saya mendapati ekstensi-ekstensi mesin yang tak saya pahami.
Problem ternyata bukan pada browsernya, kabarnya saya mesti bersihkan cache yang membuat problem. Karena saya tak begitu mengerti soal itu sayapun sempat menyerah. Tapi ada solusi yang ditawarkan admin dengan membuat akun baru khusus untuk mendaftarkan diri di ujicoba fitur event. Dan ajaibnya saran itu masuk akal.
Apa pentingnya fitur ini dibandingkan fitur-fitur lainnya di Kompasiana?
Fitur event ini menurut saya penting, karena selama ini banyak event ofline Kompasiana yang mengharuskan Kompasianer mendaftarkan diri dengan mengirimkan data diri seperti nama lengkap, alamat akun kompasiana, no ktp, hingga alamat ke email admin. Ini tidak praktis, karena buat Kompasianer yang berkali-kali ikut event dan berkali-kali pula harus melakukan proses yang sama. Sejak dulu saya membayangkan ada satu fitur khusus yang tinggal klik dan semua data terhubung ke panitia event. Simpel dan Kompasiana sendiri jadi punya database yang bisa setiap saat dibuka.
Pendaftaran peserta event melalui tombol khusus juga memudahkan menyaring peserta event dan memberi kesempatan lebih besar bagi lebih banyak Kompasianer terlibat dalam sebuah event. Sehingga tak lagi muncul kecemburuan peserta event ofline yang "LU LAGI LU LAGI".
Saran saya, fitur ini sebaiknya juga dilengkapi beberapa hal :
1. Data sudah berapa kali seorang Kompasianer mengikuti event ofline. Jika terlalu sering sebaiknya diberi tanda dan tidak diprioritaskan untuk ikut event terdekat. Ini sekaligus untuk memberi pemerataan kesempatan pada Kompasianer lain.
2. Pendeteksi sejauh mana Kompasianer yang mengikuti event juga menuliskan postingan event tersebut di Kompasiana. Berikan link postingan event dengan event itu senidri untuk memudahkan pelacakan. Admin mesti memberi catatan punishment bagi Kompasianer yang tak membuat postingan terkait event untuk diberi punishment dengan cara mengurangi kesempatannya mengikuti event berikutnya.